Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banjir Lahar Dingin Masih Mengancam Sumbar, 56 Unit Sabo Dam Segera Dibangun

Presiden Jokowi meminta Kementerian PUPR untuk segera melakukan pembangunan sabo dam di daerah aliran sungai berhulu ke Gunung Marapi, Sumatra Barat.
Presiden RI Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi dan Kapolda Sumatra Barat saat meninjau lokasi terdampak bencana banjir lahar dingin di Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Selasa (21/5/2024). dok Biro Adpim
Presiden RI Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi dan Kapolda Sumatra Barat saat meninjau lokasi terdampak bencana banjir lahar dingin di Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Selasa (21/5/2024). dok Biro Adpim

Bisnis.com, AGAM - Presiden Joko Widodo meminta Kementerian PUPR untuk segera melakukan pembangunan sabo dam (penahan aliran lahar di sepanjang sungai) di daerah aliran sungai berhulu ke Gunung Marapi, Sumatra Barat.

"Saya sudah melihat penanganan bencana yang ada di Kabupaten Agam, mulai dari evakuasi korban, pencarian korban, kondisi di pengungsian, sudah ditangani dengan baik," katanya saat melakukan kunjungan ke lokasi terdampak bencana banjir lahar dingin di Agam, Selasa (21/5/2024).

Jokowi menegaskan kondisi yang terjadi di Agam itu, juga telah dihitung dampaknya oleh Kementerian PUPR. 

Ada sebanyak 56 unit sabo dam yang perlu dibangun di aliran sungai yang berhulu ke Gunung Marapi, sehingga dampak dari banjir lahar dingin bisa diatasi.

"Kondisi saat ini baru ada 2 unit sabo dam, sehingga perlu untuk ditambah lebih banyak lagi sabo dam," ujarnya.

Untuk itu, Jokowi menugaskan Kementerian PUPR untuk segera membangun sabo dam di tahun 2024. Setidaknya dari 56 unit sabo dam yang dipetakan itu, 6 unit sabo dam bisa dikerjakan di tahun ini.

Sebelumnya, Gubernur Sumbar Mahyeldi menyampaikan terdapat 23 aliran sungai di daerah Kabupaten Agam dan Tanah Datar yang berhulu ke Gunung Marapi.

Dia menjelaskan alasan menyepakati membangun sabo dam atau cek dam di 23 aliran sungai yang berhulu di Gunung Marapi itu, karena akan banyak manfaat, karena fungsinya tidak hanya sebagai upaya antisipasi terjadi banjir lahar dingin, tapi banyak manfaat lainnya.

Menurutnya keberadaan cek dam tidak hanya dapat memperlambat aliran sedimen lumpur sehingga dapat mengatasi proses pendangkalan sungai. 

Kemudian pembangunan check dam sekaligus juga bisa bermanfaat bagi masyarakat, seperti dapat digunakan untuk mengairi sawah dan kolam yang ada di sekitar lokasi.

"Bahkan yang turut terkendali itu, tidak ada lagi aktivitas galian C," sebutnya.

Mahyeldi mengakui bahwa penting untuk mengantisipasi terjadinya dampak berulang dari banjir lahar dingin tersebut. 

Apalagi saat ini Gunung Marapi masih aktif, sehingga sewaktu-waktu bisa saja kembali terjadi banjir lahar dingin, terlebih bila saat hujan turun intensitas, kondisi perlu waspada.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper