Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyaluran Kredit Pinjol P2P Lending di Sumatra Utara Sentuh Rp19,5 Triliun

Akumulasi pinjaman online atau P2P lending di Sumatra Utara mencapai Rp19,5 triliun per Februari 2024.
Ilustrasi P2P Lending. /Freepik.com
Ilustrasi P2P Lending. /Freepik.com

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) mencatat terdapat penyaluran khusus fintech P2P lending atau yang kerap disebut pinjaman online (pinjol) ke Sumatera Utara dengan akumulasi pinjaman mencapai Rp19,5 triliun per Februari 2024.

Entjik S. Djafar, Ketua Umum AFPI, menyampaikan data tersebut menunjukkan adopsi yang kuat dari masyarakat dalam memanfaatkan layanan fintech lending. Bahkah tercatat 77.651 lender dan 3.178.464 borrower.

“Ini mencerminkan perkembangan yang pesat dalam industri fintech lending di Sumatra Utara yang diharapkan dampak memberikan dampak positif dalam memajukan perekonomian regional dan meningkatkan akses finansial bagi masyarakat,” ujarnya melalui keterangan resmi, Selasa (14/5/2024).

Melihat data kontribusi UMKM di Sumut, usaha mikro kecil menyumbang 98,9% dari seluruh usaha, sedangkan usaha menengah dan besar hanya 1,1%.

Meski jumlah pelaku usaha mikro dan kecil cukup besar, tetapi kontribusinya terhadap perekonomian Sumut cukup besar, yaitu sebesar 46,51%. Apalagi UMKM mampu menyerap 80% tenaga kerja.

Berdasarkan hasil riset, salah satu kendala terbesar UMKM saat ini adalah masalah pendanaan, pemilik bisnis seringkali kesulitan mengakses pembiayaan untuk memulai atau mengembangkan bisnis mereka. Sumber daya keuangan yang terbatas dapat menjadi hambatan besar bagi pertumbuhan dan inovasi bisnis.

Dengan adanya platform fintech lending, UMKM dapat lebih mudah mengajukan pinjaman dan memperoleh dana yang dibutuhkan untuk mengembangkan usahanya.

Naslindo Sirait, Kadis Koperasi dan UKM Provinsi Sumatra Utara menilai dari data yang ada tersebut menunjukkan peluang baru bagi pemilik bisnis untuk merencanakan pertumbuhan jangka panjang dan meningkatkan daya saing mereka di pasar.

Adapun secara keseluruhan, berdasarkan statistik OJK, kondisi lanskap fintech yang tercatat pada Februari 2024, terdapat kurang lebih 1,4 juta pengguna transaksi lender, sekitar 123 juta borrower yang mengakses kredit, lebih dari Rp806,49 triliun jumlah pinjaman yang telah terdistribusi ke pengguna, dan 101 perusahaan yang telah berizin di OJK dan terbagi dalam tiga sektor pembiayaan, yakni produktif, multiguna, dan syariah.

Hingga akhir 2023, industri fintech lending sudah menyalurkan Rp241 triliun atau sebesar 45% dengan peningkatan setiap tahunnya.

Industri fintech lending yang legal terus berkomitmen untuk mendorong inovasi dan inklusivitas dalam perkembangan sektor-sektor terkait, terutama para pelaku usaha UMKM dalam hal pendanaan usaha bisnis mereka.

Sementara itu, Deputi Komisioner Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Jasmi menilai struktur perekonomian Indonesia memiliki karakteristik yang kuat, antara lain karena adanya peran dari UMKM yang sangat besar untuk mendukung pertumbuhan perekonomian Indonesia.

Besarnya peran UMKM memerlukan perhatian bersama dari seluruh stakeholders, termasuk Pemerintah Daerah. Tumbuh dan berkembangnya perekonomian di Indonesia tentu dipengaruhi oleh tumbuh dan berkembangnya UMKM, yang pada 2023 perekonomian Indonesia mampu tumbuh sebesar 5,05% (yoy).

Sebagai alternatif sumber pendanaan bagi UMKM, OJK memberikan dukungan dalam pengembangan inovasi di industri jasa keuangan, khususnya terkait fintech lending dan ekosistemnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper