Bisnis.com, BUKITTINGGI - Sebanyak 31 orang korban banjir lahar dingin yang terjadi di Kabupaten Agam dilarikan ke Rumah Sakit Ahmad Muchtar (RSAM) Bukitinggi.
Direktur RSAM Bukittinggi, Busril menyampaikan pada Selasa (12/5) pagi tadi ada 31 korban yang masuk ke RSAM Bukittinggi dengan status 15 orang meninggal dunia dan 16 orang lainnya mengalami luka-luka.
"Untuk 16 orang korban luka yang mendapat perawatan di RSAM, seluruhnya berasal dari Kabupaten Agam. Busril menyebut, dari total korban luka tersebut 14 di antaranya sudah diizinkan pulang dan 2 lainnya masih dalam perawatan," katanya, Minggu (12/5/2024).
Adapun rincian daerah asal dari 15 korban meninggal dunia tersebut, 9 orang berasal dari Kabupaten Agam, 3 orang dari Kota Padang, dan 3 orang lainnya belum teridentifikasi.
"Dari 15 korban jiwa, 12 sudah teridentifikasi, 3 belum. Sementara untuk korban luka 14 sudah diizinkan pulang ke rumah dan 2 sisanya masih mendapat perawatan," jelas Busril.
Juru Bicara BPBD Sumbar, Ilham menyebut data korban terdampak masih sangat dinamis. Sebab hingga saat ini, pendataan di seluruh tingkatan masih berlangsung.
"Data pasti belum bisa kita rinci, karena masih dalam pendataan petugas di daerah. Data yang beredar saat ini baru bersifat sementara," katanya.
Ilham merinci, lokasi yang terdampak pada 3 daerah tersebut cukup luas. Di Kabupaten Agam, lokasi yang terdampak itu Sungai Pua, Bukik Batabuah, Kubang Putiah, Maninjau, Koto Tuo, Koto Gadang dan Lasi.
Kemudian di Kabupaten Tanah Datar, lokasi yang terdampak adalah Batipuah yakni di Batipuah Selatan, Singgalang X Koto, Limo Kaum, Koto Laweh, Ai Angek X Koto dan Pandai Sikek.
Kota Padang Panjang, lokasi yang terdampak adalah Silaing Bawah dan Kelurahan Pasar Usang, dan Batas Kota di Kawasan Lembah Anai.
Selain mengakibatkan korban jiwa, banjir yang terjadi juga mengakibat jalan negara putus total di Sialaiang, beberapa jembatan putus dan rumah warga terendam.
Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi menyampaikan bahwa data tersebut masih bersifat sementara berdasarkan laporan dari BPBD Provinsi Sumbar dan RSAM Bukitinggi.
Mahyeldi mengatakan, duka ini bukan hanya duka keluarga para korban tapi juga merupakan segenap masyarakat Sumbar. Ia berharap, musibah yang silih berganti melanda Sumbar ini bisa segera berakhir dan dampak fisik yang ditimbulkan bisa segera mendapat solusi.