Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Bisnis.com, PALEMBANG – PT Semen Baturaja Tbk. (SMBR) berhasil membukukan pendapatan bersih sebesar Rp406,5 miliar pada kuartal I/2024 atau tumbuh 6% dibandingkan dengan pencapaian kuartal I/2023 sebesar Rp383,2 miliar.
Vice President of Corporate Secretary SMBR Hari Liandu mengatakan pertumbuhan pendapatan bersih ini didorong oleh kenaikan volume penjualan anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) itu sebesar 7% menjadi 486.643 ton.
“Pertumbuhan ini berkat sinergi pengelolaan pasar dan harga yang dilakukan bersama SIG selaku induk usaha, membantu SMBR mempertahankan profitabilitas. Adapun pendapatan dari bisnis produk derivate, yaitu white clay mencatat hasil penjualan sebesar Rp3 miliar,” ungkap Hari dalam keterangan pers, Jumat (3/5/2024).
Namun demikian, kenaikan harga bahan bakar di tengah geopolitik dunia memicu peningkatan beban pokok pendapatan perseroan, khususnya pada pos biaya produksi dan distribusi.
Di tengah tantangan tersebut, perseroan membukukan laba periode berjalan sebesar Rp5,07 miliar pada 3 bulan pertama tahun ini atau turun signifikan 47,69% dari pencapaian kuartal I tahun lalu sebesar Rp9,69 miliar.
Baca Juga
Ke depan, Hari menyampaikan SMBR tetap optimistis dapat mencapai pertumbuhan kinerja perusahaan yang kokoh. Sinergi dengan SIG sebagai perusahaan induk juga memberikan dorongan bagi perusahaan dalam mengelola pasar dan harga yang berkontribusi langsung pada peningkatan kinerja perusahaan.
Dalam sinergi bersama SIG, SMBR turut berkontribusi untuk Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan memasok semen untuk pembangunan Tol Betung-Jambi bagian dari ruas Jalan Tol Trans Sumatra yang menghubungkan Provinsi Sumsel dan Jambi.
“Pembangunan tol ini meningkatkan sektor perekonomian serta mempermudah akses dan konektivitas antar kedua provinsi serta mempertahankan peran strategis SMBR dalam pembangunan infrastruktur nasional,” katanya.
Lebih lanjut, SMBR telah melakukan kajian dan studi yang komprehensif terkait dengan penambahan kegiatan usaha, meliputi analisis atas kelayakan pasar, kelayakan teknis, kelayakan pola bisnis, kelayakan model manajemen, aspek risiko usaha dan lingkungan, dan kelayakan keuangan.
Rencana pengembangan usaha untuk meningkatkan kinerja dan profitabilitas jangka panjang, akan menjadi salah satu agenda perseroan untuk mendapatkan persetujuan para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang akan diselenggarakan pada 29 Mei 2024.
"Kami optimistis mencapai target kinerja seiring dengan perkembangan pasar. SMBR terus memperkuat sinergi dengan SIG serta menjalin kemitraan strategis lainnya yang berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan, memastikan operasional yang efisien, memberikan nilai tambah, dan meningkatkan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan demi mewujudkan pembangunan berkelanjutan," tandas Hari.