Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembangunan Rumah Contoh Warga Rempang Baru Rampung 60%

Selain kendala cuaca Januari lalu, tidak ada kendala yang berarti dalam realisasi pengerjaan keempat rumah contoh tersebut.
Pembangunan rumah contoh untuk warga Rempang yang terdampak Proyek Rempang Eco-City di Tanjung Banon telah rampung 60,87%.
Pembangunan rumah contoh untuk warga Rempang yang terdampak Proyek Rempang Eco-City di Tanjung Banon telah rampung 60,87%.

Bisnis.com, BATAM - Pembangunan rumah contoh untuk warga Rempang yang terdampak Proyek Rempang Eco-City di Tanjung Banon telah rampung 60,87%. Rencananya pertengahan Maret mendatang selesai sepenuhnya.

Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait mengatakan realisasi pekerjaan telah sesuai dengan target.

"Meski sempat terkendala dengan faktor cuaca sepanjang pertengahan bulan Januari, tim lapangan tetap menggesa pembangunan empat rumah tersebut," tuturnya, Senin (19/2/2024).

Ariastuty juga menyebut bahwa tim dari Kemenko Perekonomian dan Kementerian Investasi telah meninjau proyek tersebut. "Dan sudah kami jelaskan bahwa progres pengerjaannya hingga minggu kesembilan sudah 60,87%," ungkapnya.

Ia juga menjelaskan selain kendala cuaca Januari lalu, tidak ada kendala yang berarti dalam realisasi pengerjaan keempat rumah contoh tersebut. Target penyelesaiannya pun masih sama, yakni hingga pertengahan Maret 2024 nanti.

"Meski ada sedikit deviasi sekitar 0,55%, tapi secara keseluruhan pembangunan rumah warga tersebut masih sesuai target," pungkasnya.

Secara keseluruhan, BP Batam akan membangun sebanyak 961 unit rumah tipe 45 untuk Warga Rempang yang direlokasi. Anggaran untuk satu unit rumah sebesar Rp120 juta. Proyeknya akan dilakukan usai pembangunan 4 rumah contoh selesai.

Adapun kontraktor pelaksana dari proyek ratusan rumah tersebut, yakni CV Laksamana Putra Riau, dengan anggaran pembangunan sebesar Rp4 miliar. Sementara konsultan pengawas yakni PT Fatek Engineering Consultant, dengan nilai kontrak Rp197 juta. 

Anggaran sebesar Rp4 miliar ini dikeluarkan untuk pembangunan rumah contoh berikut proses cut and fill lahannya. Sementara rumah permanen setelah itu, targetnya selesai semua tahun ini. Mengenai status lahannya, sudah berstatus Hak Pengelolaan Lahan (HPL) milik BP Batam.

Sebagai gambaran, investasi tahap pertama Proyek Rempang Eco-City nantinya hanya akan memanfaatkan lahan seluas 2.370 hektare. Dengan peruntukan, kawasan industri seluas 2.000 ha dan Tower Rempang seluas 370 hektare.  (K65)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper