Bisnis.com, PADANG - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sumatra Barat menyatakan pada tahun 2024 ini promosi investasi terus digenjot terutama sektor pariwisata.
Fungsional Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Madya DPMPTSP Sumbar Alrifjon mengatakan investasi sektor pariwisata memiliki peluang yang besar untuk dikembangkan di Ranah Minang, seiring berkembangnya pariwisata dan munculnya objek wisata yang terbaru.
"Jadi tahun 2024 ini kita melakukan dua kegiatan dalam rangka promosi investasi di Sumbar yakni bakal melangsungkan yang namanya Forum Bisnis dan pameran yang sifatnya memperkenalkan berbagai potensi investasi yang ada di Sumbar. Pemerannya skala nasional," katanya, Senin (8/1/2024).
Menurutnya sampai pekan pertama 2024 ini, belum bisa dipastikan apakah ada investasi yang baru masuk di Sumbar, karena pada umumnya awal tahun itu memang belum ada gambaran akan dimulainya pembangunan atau investasi.
Untuk itu, Alrifjon menyebutkan pada tahun ini diharapkan investasi pada sektor pariwisata bisa dibangun di Sumbar. Baik berupa pembangunan hotel atau penginapan, serta infrastruktur pendukung pariwisata lainnya.
"Lokasi di Harau Kabupaten Limapuluh Kota cukup pesat investasi sektor pariwisatanya. Begitupun di Kabupaten Solok, juga terlihat tumbuh investasi pada sektor pariwisatanya," ungkap Jon yang juga membidangi promosi di DPMPTSP Sumbar ini.
Baca Juga
Selain sektor pariwisata, potensi investasi lain yang bisa digarap oleh investor, sektor pertanian, perikanan, dan UMKM. Potensi ini tersebar hampir di seluruh kabupaten dan kota di Sumbar.
"UMKM misalnya, industri rendang dan kuliner bisa dikembangkan dengan pangsa pasar tidak hanya di Sumbar saja, tapi bisa secara nasional maupun internasional," ucap dia.
Bicara soal investor, kata Jon, di Sumbar ini investor yang paling besar terutama untuk penanaman modal asing (PMA) datang dari Singapura.
Tidak hanya itu, Alrifjon menyampaikan melihat dari kinerja investasi di Sumbar pada tahun 2023 terbilang bagus, hanya saja data kinerja pada 2023 belum bisa dirilis pada saat ini, karena masih menunggu hasil evaluasi dari pemerintah pusat.
"Kinerja 2023 bagus, kita tunggu evaluasi dari pemerintah pusat dulu. Mungkin dalam waktu dekat ini sudah bisa kami rilis," ujarnya.