Bisnis.com, PALEMBANG – Kemantapan jalan di Provinsi Sumatra Selatan sempat menjadi sorotan lantaran mengalami penurunan dari angka 93,6% pada tahun 2022 menjadi 88,15% di tahun 2023.
Menanggapi hal tersebut, Pejabat (Pj) Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel) Agus Fatoni mengatakan akan segera melakukan penanganan, salah satunya melalui percepatan proses lelang.
Pihaknya menilai, dengan upaya itu proses pekerjaan jalan yang ada di Bumi Sriwijaya dapat dilakukan sesegera mungkin.
"Kemudian akan melakukan kegiatan secara tim, tidak memakai sistem tahun anggaran sehingga bisa melampaui tahun berikutnya. Kemudian kita lakukan analisis dan evaluasi, monitoring secara terus menerus dan dikontrol untuk memastikan rencana kegiatan mampu terealisasi dengan dasar pelaksanaan yang baik,” ungkap Agus, Rabu (3/1/2023).
Di lain sisi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang (PU BMTR) Sumsel M Affandi menyampaikan menurunnya kemantapan jalan di Sumsel disebabkan oleh bertambahnya penanganan jalan oleh provinsi.
Dia memerinci, jumlah jalan yang saat ini dikelola oleh provinsi telah mencapai 1.779 kilometer. Padahal sebelumnya, jumlah jalan provinsi yang ditangani hanya sepanjang 1.500 an kilometer.
Baca Juga
“Tapi kemarin (tahun 2023) kita menangani sepanjang 1.779 kilometer atau ada penambahan. Sehingga persentasenya menyusut," jelasnya.
Affandi menjelaskan di tahun 2024 ini tidak ada lagi penambahan maupun peralihan penanganan jalan yang dimiliki kabupaten dan kota untuk dikelola provinsi. Oleh karenanya, kemantapan jalan pada tahun ini diharapkan mampu meningkat hingga di atas 90%.
Lebih lanjut, imbuh Affandi, pihaknya saat ini tengah merampungkan pembangunan jalan di daerah Cempaka OKU Timur - SP 1 Tanah Abang Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Selain itu juga tengah melakukan mengupgrade peralihan jalan milik provinsi ke nasional, tepatnya Jalan Noerdin Pandji dekat Bandara SMB II Palembang.
