Bisnis.com, MUKOMUKO - Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan sekitar 70% warga yang beternak sapi di daerah ini menerapkan Sistem Integrasi Sapi dengan Kelapa Sawit (SISKA).
"Sebenarnya orang di daerah ini belum paham sistem integrasi sapi dengan sawit, tetapi mereka sudah menerapkan, yakni sekitar 70 persen peternak sapi," kata Kasi Kesehatan Masyarakat Veteriner dan P2HP Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Yeni Misra saat dihubungi dari Mukomuko, Sabtu (23/11/2024).
Ia mengatakan, instansinya mau mengangkat dan mengembangkan sistem integrasi sapi dengan kebun kelapa sawit tersebut menjadi salah satu program unggulan daerah ini.
Akan tetapi, katanya, dalam pelaksanaannya di lapangan, ada pertentangan karena melepas ternak sapi di kebun kelapa sawit milik orang lain.
Bagi perusahaan perkebunan kelapa sawit, kata dia, hewan ternak yang dilepas di kebun sawit sebagai hama, makanya perusahaan melarang warga melepas ternak di kebun sawit.
Sementara bagi warga yang beternak sapi di Kecamatan Air Dikit misalnya, katanya, lahan yang luas untuk pakan ternak itu ada di kebun sawit milik PT Agromuko.
Baca Juga
"Kita berharap ada kerja sama antara warga dengan perusahaan dalam mengembangkan peternakan di daerah ini," katanya.
Ia mengatakan, kalau keuntungan melepas ternak di kebun sawit dari segi kesehatan ternak lebih kebal terhadap penyakit dibandingkan ternak yang dipelihara dengan cara dikandang.
Selain itu, katanya, sapi yang dilepas di kebun sawit lebih cepat beranak, yakni 11 bulan sekali, selain itu satu ekor induk sapi bisa melahirkan sebanyak 20 kali.
"Kalau keunggulan semuanya unggul dibandingkan dengan ternak yang dipelihara dengan cara dikandang," ujarnya.
Yeni menjelaskan, tingkat penyakit reproduksi saja 11%, sedangkan ternak dikandang bisa mencapai 40%.
Dia mengungkapkan, bahwa sistem integrasi sapi dengan kebun kelapa sawit diterapkan pertama kali di Bengkulu, kemudian diadopsi daerah Kalimantan.
Dikatakannya, sistem ini mendukung program makan bergizi apabila daerah ini swasembada daging, untuk itu sebenarnya Bengkulu ini juara dalam peternakan.
Sementara itu, dia menyebutkan, jumlah populasi sapi asal Mukomuko terbanyak nomor dua di Provinsi Bengkulu, yakni sebanyak 29.000 ekor sapi.