Bisnis.com, PADANG - Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatra Barat, menghadirkan Mahfud MD selaku calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 03 pada kegiatan Andalas Lawyers untuk membedah visi misi Ganjar-Mahfud.
Ada hal yang menjadi perhatian dari program unggulan (progul) 8 Misi Gerak Cepat, 23 Bidang, 120 Program dari paslon Capres-Cawapres nomor urut 03 yang disampaikan Mahfud tersebut, yakni dianggap tidak menyinggung soal sektor pertanian.
Dosen Fakultas Pertanian Unand Hery Bachtiar yang menjadi panelis pada kegiatan bedah visi misi itu mempertanyakan program unggulan dari Ganjar-Mahfud itu, karena dinilai tidak memasukan sektor pertanian dalam progul tersebut.
Menurut Hery Bachtiar paslon nomor urut 03 itu perlu untuk memasukan sektor pertanian dalam progul bila nanti terpilih menjadi Presiden dan Wapres pada pemilu 2024 mendatang.
"Saya melihat dan mendengar dari visi misi yang disampaikan Mahfud MD tadi tidak ada membahas soal pertanian. Apakah bagi paslon 03 sektor pertanian sudah baik-baik saja," katanya, Senin (18/12/2023).
Padahal dia melihat kondisi pertanian di Indonesia saat ini butuh perhatian. Karena di saat petani hendak panen, pemerintah malah melakukan impor. Kondisi itu jelas membuat kondisi pertanian di Indonesia tidak baik-baik saja.
Baca Juga
"Jadi apa yang diinginkan oleh Ganjar-Mahfud ini, apakah membiarkan negara ini mengimpor terus, padahal kita punya potensi pada sektor pertanian. Kalau dibiarkan kondisi ini tidak baik, bisa membuat Indonesia jadi ketergantungan terhadap impor," ujarnya.
Hery Bachtiar juga menyampaikan kondisi yang terjadi saat ini pemerintah menerapkan yang namanya Ketahanan Pangan, Kemandirian Pangan, dan ada juga soal Food Estate.
"Maunya paslon Ganjar-Mahfud ini yang mana, ketahanan pangan, kemandirian pangan, atau melanjutkan program food estate itu. Atau menerapkan sistem yang pernah dijalankan oleh Presiden Soeharto dulu yang pro kepada pertanian," tanyanya ke Mahfud.
Namun bila melanjutkan program food estate ini, Hery Bachtiar memandang program tersebut gagal. Dia meminta agar ada penjelasan dari Mahfud MD, agar kedepan masyarakat bisa memastikan pemimpin seperti apa yang akan dipilih nantinya.
Menanggapi hal itu, Mahfud mengatakan 8 Misi Gerak Cepat, 23 Bidang, 120 Program yang disampaikan itu merupakan hal yang dijelaskan bukan secara detail.
"Saya hanya diberi waktu 5 menit, makanya saya ringkas saja menjelaskan. Soal pertanian tentu menjadi perhatian kami. Tapi untuk food estate saya setuju program gagal itu," ungkapnya.
Dia menjelaskan bicara soal ketahanan pangan, artinya pemerintah memikirkan bagaimana supaya pangan selalu tersedia, sehingga pilihannya impor pun dilakukan.
Begitupun soal kemandirian pangan, maka langkah pemerintah untuk memastikan pangan tercukupi itu, dengan cara mengandalkan hasil pangan di dalam negeri, artinya tidak ada melakukan impor.
"Jadi saya bersama Ganjar Pranowo juga fokus untuk sektor pertanian ini. SDM dan lahan perlu kita dorong terus sehingga pertanian di dalam negeri juga kuat. Di dalam 8 visi misi itu telah kita masukan soal sektor pertanian," jelasnya.
Berikut 8 Misi Gerak Cepat, 23 Bidang, 120 Program Ganjar-Mahfud
1. Mempercepat Pembangunan Manusia Indonesia Unggul yang Berkualitas, Produktif, dan Berkepribadian (5 bidang dan 25 program)
2. Mempercepat Penguasaan Sains dan Teknologi melalui Percepatan Riset dan Inovasi (2 bidang dan 4 program)
3. Mempercepat Pembangunan Ekonomi Berdikari Berbasis Pengetahuan dan Nilai Tambah ()3 bidang dan 19 program)
4. Mempercepat Pemerataan Pembangunan Ekonomi (2 bidang dan 16 program)
5. Mempercepat Pembangunan Sistem Digital Nasional (2 bidang dan 8 program)
6. Mempercepat Perwujudan Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan Melalui Ekonomi Hijau dan Biru (3 bidang dan 19 program)
7. Mempercepat pelaksanaan demokrasi substantif, Penghormatan HAM, Supremasi Hukum yang Berkeadilan, dan Keamanan yang profesional (4 bidang dan 21 program)
8. Mempercepat Peningkatan Peran Indonesia dalam Mewujudkan Tata Dunia Baru yang Lebih Berkeadilan Melalui Politik Luar Negeri Bebas Aktif dan Memperkuat Pertahanan Negara (2 bidang dan 8 program)