Bisnis.com, BATAM - Badan Pengusahaan (BP) Batam mencatat realisasi penanaman modal asing (PMA) pada sektor industri makanan di Batam mencapai US$40,58 juta atau setara Rp600,66 miliar sepanjang triwulan III tahun 2023.
"Realisasi PMA dari sektor industri makanan di Batam, ada 55 proyek dengan nilai 40,58 juta dolar AS atau setara Rp600,66 miliar," ujar Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait saat dihubungi di Batam, Kepulauan Riau, Selasa (28/11/2023).
Dia menjelaskan realisasi PMA dari sektor industri makanan itu, merupakan nomor dua terbanyak setelah sektor industri mesin dan elektronik di Kota Batam dari periode yang sama.
Dia mengatakan bahwa sektor industri mesin, elektronik, instrumen kedokteran, peralatan listrik, presisi, optik dan jam masih dominan.
"Industri tersebut mencatatkan 135 proyek dengan nilai investasi 53,68 juta dolar AS atau setara dengan Rp794,48 miliar," katanya.
Kemudian, yang ketiga yang menyumbang realisasi PMA terbanyak yakni dari sektor industri karet dan plastik dengan total 55 proyek dan nilai 19,2 juta dolar AS atau setara Rp285,400 miliar.
Dia menegaskan bahwa BP Batam terus memberikan kemudahan perizinan dan meningkatkan kualitas pelayanan untuk para investor maupun calon investor.
Sehingga cita-cita untuk menjadikan Batam sebagai destinasi unggulan investasi bisa terwujud. Mengingat, beberapa negara besar di Asia dan Eropa masih mempercayai Batam sebagai daerah untuk berinvestasi.
"Kami optimistis nilai realisasi PMA akan terus naik. Apalagi beberapa proyek besar juga akan berjalan. Maka dari itu, saya mengajak semua pihak mendukung kemudahan investasi dengan menjaga situasi kondusif Kota Batam," katanya.
Baca Juga
Sesuai instruksi Kepala BP Batam Muhammad Rudi, lanjutnya, kami selalu berupaya untuk menjadikan Batam sebagai daerah unggulan investasi sehingga mampu memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah.