Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penuhi Kebutuhan Sembako, TPID Kepri Jalin Kerja Sama dengan BUMD DKI Jakarta

TPID Kepri akan menjalin kerja sama dengan dua BUMD dari DKI Jakarta, yakni Tijipinang Food Station dan Perumda Dharma Jaya.
Aktivitas perdagangan beras di Pasar Induk Cipinang, Kamis (10/8/2023)./ BISNIS - Dwi Rachmawati
Aktivitas perdagangan beras di Pasar Induk Cipinang, Kamis (10/8/2023)./ BISNIS - Dwi Rachmawati

Bisnis.com, BATAM - Tim Pengendaliuan Inflasi Daerah (TPID) Kepulauan Riau (Kepri) akan menjalin kerja sama dengan dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dari DKI Jakarta, yakni Tijipinang Food Station dan Perumda Dharma Jaya.

Kolaborasi ini bertujuan untuk mengendalikan inflasi di Kepri, serta memperdalam model bisnis BUMD pangan tersebut untuk diimplementasikan di Kepri.

Kepri yang memiliki kekurangan dalam produksi beras, berencana untuk mendatangkan beras dari Tijipinang Food Station.

"TPID Kepri mengutamakan kolaborasi strategis dalam pengendalian inflasi. Strateginya lewat optimalisasi pemantauan dan pengawasan ketersediaan dan harga bahan pokok, penyelenggaraan pasar murah, business matching antara pelaku usaha dengan distributor, pemanfaatan cold storage berkapasitas 7,5 ton, serta dukungan bantuan sarana pertanian," kata Gubernur Kepri Ansar Ahmad usai acara High level Meeting (HLM) di Jakarta, Sabtu (18/11/2023).

Menurut Ansar, karakteristik dari kedua provinsi yakni Kepri dan Jakarta relatif sama. "Keduanya bukan merupakan daerah penghasil, sehingga jadi pondasi untuk kerja sama ini," imbuhnya.

Ansar mengungkapkan bahwa pihaknya berupaya menjalin kolaborasi dengan 2 BUMD di Jakarta untuk memastikan ketersediaan pasokan pangan di Kepri. "Dengan mengadopsi strategi optimalisasi peran BUMD pangan di Jakarta, tentu dapat memperkuat upaya pengendalian inflasi di Kepri," jelasnya.

Sebenarnya salah satu BUMD, yakni Tijipinang Food Station rutin mengirim beras dan gula ke Batam, Kepri. Pasokan beras sebanyak 70 ton per bulan, dan gula sebanyak 20 ton per bulan. Kedua komoditi tersebut dijual di ritel-ritel yang ada di Batam.

"Kepri juga punya potensi untuk memenuhi kebutuhan Jakarta, yakni dari surplus produksi ikan untuk memenuhi kebutuhan Perumda Dharma Jaya. Sementara, defisit beras di Kepri bisa dipenuhi Tijipinang Food Station. Upaya-upaya ini diharapkan dapat menjaga ketersediaan pasokan baik di Kepri maupun Jakarta," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Tim Implementasi Kebijakan Ekonomi Daerah Bank Indonesia (BI) Kepri Miftahul Choiri menegaskan kunjungan kerja TPID Kepri di Rice Plant Cipinang milik Tijipinang bertujuan untuk studi banding, sekaligus dalam rangka belajar tentang pengelolaan BUMD khususnya yang terkait dengan program ketahanan pangan.

"Melalui kunjungan kerja ini, diharapkan mendapatkan masukan guna mendukung dan menjaga program ketahanan pangan dan pengendalian inflas. Semoga bisa kita Implementasikan nantinya," tegasnya.

Di tempat yang sama, Asisten Perekonomian dan Keuangan (Asperkeu) Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta Sri Haryati mengatakan kontribusi inflasi Jakarta terhadap nasional mencapai 26,90%. 

"Selain itu, DKI Jakarta juga menghadapi tantangan berupa peningkatan permintaan bahan pangan yang signifikan pada siang hari seiring dengan banyaknya jumlah pekerja yang merupakan residen dari daerah penyangga Jakarta," tuturnya.

Oleh karena itu, ketersediaan bahan pangan merupakan faktor kunci dalam pengendalian inflasi di Jakarta. Untuk memastikan hal tersebut tetap terjaga, TPID Jakarta menerapkan strategi dengan mengoptimalkan peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pangan yang dimiliki, yakni Tijipinang Food Station, Perumda Dharma Jaya, dan Perumda Pasar Jaya.

"Pemprov DKI Jakarta memiliki alokasi APBD yang ditujukan untuk melaksanakan program pangan bersubsidi maupun pasar murah yang menjadi demand creator. Permintaan yang telah dibentuk tersebut dapat dipenuhi oleh BUMD pangan DKI Jakarta dengan harga yang stabil, sehingga mampu menjadi jangkar penentuan harga komoditas di pasar," pungkasnya.(K65)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper