Bisnis.com, BATAM — Target transaksi online melalui QRIS di Kepulauan Riau (Kepri) ditargetkan naik menjadi 14 juta transaksi dari target tahun 2023 sebanyak 7 juta transaksi.
Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepri, Suryono mengatakan target tersebut jauh lebih tinggi dibanding provinsi di Sumatera. Alasan kenaikan tersebut karena kenaikan transaksi QRIS di Kepri telah melampaui sasaran target, yakni sebesar 133%.
"Di Sumatera, Kepri tertinggi. Dari 7 juta targetnya, sudah lebih dari 100%. Makanya, BI Pusat memberikan target 2 kali lipat, karena Kepri dipandang sukses dalam penerapan QRIS," katanya di Batam, Selasa (24/10/2023).
Menurut Suryono, ada tiga parameter yang menjadi tolok ukur kenaikan transaksi dengan QRIS, yakni konsumsi rumah tangga yang tinggi, penggunaan mobile banking, serta tingkat inflasi yang rendah. Selain itu, faktor kunjungan wisatawan juga ikut mendorong pertumbuhan penggunaan QRIS.
"Orang yang tingkat konsumsinya tinggi pasti pakai HP. Dan jika inflasi rendah, maka kemampuan daya beli pasti meningkat, sehingga banyak belanja," tuturnya.
Dengan maraknya penggunaan QRIS, maka ikut juga membantu upaya BI dalam memberikan kemudahan transaksi bagi masyarakat, dan juga wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Kepri.
Baca Juga
Ia juga menyebut bahwa QRIS juga bisa digunakan lintas negara, dimana QRIS bisa dipakai di Thailand dan Malaysia. "Dan dalam waktu dekat nanti, implementasi QRIS antarnegara dengan Singapura akan terealisasi tahun 2023," pungkasnya.(K65)