Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beda Versi Gubernur dan Apindo Batam Soal Pertumbuhan Ekonomi Kepri yang Melambat

Sampai dengan triwulan III/2023, secara kumulatif (c-to-c) pertumbuhan ekonomi Kepri tumbuh sebesar 5,47% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Batam, Kepulauan Riau (Kepri)
Batam, Kepulauan Riau (Kepri)

Bisnis.com, BATAM - Perekonomian Kepulauan Riau (Kepri) melambat pada triwulan III/2023. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, perekonomian Kepri tumbuh sebesar 4,88%, menurun dibanding triwulan II/2023 sebesar 5,04%. 

Meski begitu, Kepala BPS Kepri Darwis Sitorus mengatakan sampai dengan triwulan III/2023, secara kumulatif (c-to-c) pertumbuhan ekonomi Kepri tumbuh sebesar 5,47% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Dalam lingkup regional, PDRB Kepri triwulan III/2023 memberikan kontribusi sebesar 7,17% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Pulau Sumatra.

"Perekonomian Kepri triwulan III/2023 yang diukur berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp82,10 triliun, dan atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp49,36 triliun," katanya, Rabu (8/11/2023).

Peningkatan pertumbuhan ekonomi Kepri didorong sektor konstruksi dan perdagangan. Konstruksi memiliki andil pertumbuhan sebesar 2,56%, dan kategori perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor yang memberikan andil pertumbuhan sebesar 0,80%.

Dari sisi pengeluaran, komponen Pengeluaran Modal Tetap Bruto (PMTB) mempunyai andil pertumbuhan sebesar 4,08%, dan komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) dengan andil sebesar 1,13%.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad tetap memberikan apresiasi meskipun perekonomian Kepri agak melambat. Menurutnya perekonomian Kepri mulai stabil, dan ini menunjukkan bahwa Kepri telah bangkit dari dampak pandemi COVID-19 dan mampu beradaptasi dengan situasi baru. 

"Saya mengapresiasi seluruh stakeholder yang telah berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Kepri, baik dari sektor pemerintah, swasta, maupun masyarakat. Saya juga mengucapkan selamat kepada seluruh pelaku usaha yang telah berinovasi dan berkreasi dalam mengembangkan usahanya di tengah tantangan dan peluang yang ada," katanya.

Ia pun menyampaikan harapannya agar pertumbuhan ekonomi Kepri ini dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan pada triwulan-triwulan berikutnya. 

"Untuk itu saya juga mengajak seluruh masyarakat Kepri untuk terus mendukung program-program pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemprov Kepri dan kabupaten/kota," ucapnya.

Berbeda dengan Ansar, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam Rafki Rasyid mengimbau agar semua pihak tetap waspada.

"Saya mengimbau kita semua untuk waspada. Karena jika dilihat dan dibandingkan sejak awal tahun, pertumbuhan ekonomi Kepri terus menerus mengalami perlambatan. Pada triwulan I/2023, kita bisa tumbuh sebesar 6,51%. Kemudian melambat menjadi 5,04% pada triwulan II/2023. Dan pada triwulan III/2023 ini ternyata perekonomian Kepri lagi-lagi melambat," tuturnya. 

Menurut Rafki, pertumbuhan triwulan III/2023 ini lebih menonjol ditopang oleh pertumbuhan sektor konstruksi dan perdagangan besar. 

"Ini tentunya harus kita waspadai, karena sektor pengolahan selama ini merupakan tulang punggung ekonomi di Provinsi Kepri. Tentunya faktor global seperti perang Rusia-Ukraina dan perang Israel-Hamas tidak bisa kita kontrol, namun faktor-faktor di Kepri bisa kita kendalikan," ucapnya.

Ia menegaskan bahwa iklim usaha di Kepri harus terus dibuat kondusif dan menarik bagi investor baru, agar PMTB terus bertumbuh. Sumber-sumber pertumbuhan selain sektor pengolahan juga harus digarap dengan lebih optimal lagi, agar ketika sektor pengolahan melambat, masih ada sektor lain yang bisa memberikan andil pertumbuhan yang signifikan. 

"Perbaikan infrastruktur jalan, pelabuhan, air bersih, dan sarana penunjang lainnya harus digesa cepat selesai. Supaya bisa menimbulkan multiplier effect bagi aktivitas ekonomi warga Kepri. Masyarakat juga sebaiknya dihimbau agar gemar membelanjakan uangnya supaya sektor UMKM bisa bertumbuh. Perlu dibuat kebijakan-kebijakan baru untuk mendorong aktivitas UMKM di Kepri ini lebih meningkat lagi," ungkapnya.(K65)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper