Bisnis.com, PADANG - PT Bank Nagari menyebutkan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) hingga triwulan III/2023 sebesar 56,08% dari kuota 2023 sebanyak 1.250 unit rumah.
Direktur Kredit dan Syariah Bank Nagari Gusti Candra mengatakan kinerja KPRS-FLPP Bank Nagari hingga triwulan III cukup baik.
"Jadi realisasi KPRS-FLPP Bank Nagari sampai dengan Triwulan III sebanyak 701 unit dari kuota sebesar 1.250 unit dengan rincian konvensional sebanyak 531 unit dan syariah sebanyak 170 unit atau sebesar 56,08%," katanya, Selasa (24/10/2023).
Dia menyebutkan melihat waktu yang tersisa sekitar tiga bulan lagi ini, Bank Nagari tentu akan terus berupaya agar penyaluran KPRS-FLPP untuk kuota 2023 bisa tercapai 100% hingga akhir tahun ini.
Candra menyatakan tidak dapat dipungkiri ada sejumlah persoalan yang tengah dihadapi saat ini. Seperti ada persoalan dari daya beli masyarakat atas rumah subsidi, hingga tentang ketersediaan rumah subsidi akibat lahan yang tersedia semakin menyempit.
"Memang ada persoalan yang terlihat, tapi tentu kita berharap kinerja bisa 100%," harapnya.
Baca Juga
Kendala lainnya dalam penyaluran KPRS-FLPP Bank Nagari, adanya pegawai negeri yang biasanya sudah punya pinjaman konsumtif multiguna sebelumnya, sehingga sisa gaji untuk mengambil KPR terbatas.
"Nasabah kita kan banyak dari pegawai negeri. Tapi kita melihat perlu menyasar segmen kelompok pendapatan tidak tetap," jelasnya.
Candra memaparkan kabupaten dan kota di Sumbar yang dominan mengajukan KPRS-FLPP ke Bank Nagari itu, mulai dari Kota Padang, Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Agam, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Pasaman Barat.
Melihat kinerja yang cukup baik hingga triwulan III/2023 ini, Bank Nagari akan berupaya maksimal mencapai target yang telah diberikan BP Tapera untuk tahun 2023 ini.
Upaya yang dilakukan yakni melakukan percepatan penyaluran dengan menyediakan data potensi jumlah rumah yang tersedia dari developer yang tergabung dalam asosiasi REI, APERSI, dan pihak lainnya.
"Serta menyediakan data potensi calon nasabah. Melakukan monitoring dan evaluasi secara rutin dan berkesinambungan," sebutnya.
Selain itu, Candra menyatakan secara nasional jumlah kuota penyaluran KPRS-FLPP tahun 2024 berkurang dari tahun 2023 serta adanya kenaikan harga rumah subsidi.
Namun Bank Nagari tetap optimis untuk dapat menyalurkan KPRS-FLPP ini secara maksimal di tengah kenaikan harga-harga produk lainnya. Karena kebutuhan rumah akan selalu ada ditengah-tengah bonus demografi Indonesia.