Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beras Stabilisasi Pangan di Sumsel Tersalurkan 32.000 Ton

Sejak awal Januari hingga kini ada 32.000 ton. Bulog tidak membatasi jumlah SPHP yang digelontorkan namun sesuai kebutuhan.
Beras Perum Perum Bulog./Bisnis-Ni Luh Anggela.
Beras Perum Perum Bulog./Bisnis-Ni Luh Anggela.

Bisnis.com, PALEMBANG — Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Kantor Wilayah Sumatra Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel Babel) menyebut total penyaluran beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) sejak Januari hingga kini mencapai kurang lebih 32.000 ton. 

Pimpinan Bulog Kanwil Sumsel Babel, Mohamad Alexander mengatakan sampai saat ini pihaknya terus konsentrasi dalam menyalurkan beras SPHP di wilayah kerjanya. 

"Sejak awal Januari hingga kini ada 32.000 ton. Kita tidak membatasi jumlah SPHP yang kita gelontorkan namun sesuai kebutuhan, begitu permintaan banyak maka kita penuhi dan tentunya disesuaikan dengan kebutuhan," jelas Alex, Selasa (17/10/2023). 

Menurut Alex, pihaknya masih tetap mengintensifkan kerja sama dengan berbagai pemerintah daerah di masing-masing wilayah Sumsel dan Babel untuk menggelontorkan beras SPHP melalui kegiatan pasar murah.  

Selain itu, beras SPHP juga secara langsung digelontorkan ke pasar tradisional, retail modern dan outlet binaan Bulog yakni RPK (Rumah Pangan Kita) sebagai upaya stabilisasi harga beras yang masih mengalami tren kenaikan. 

Beras SPHP ini adalah beras medium namun kualitasnya premium yg dijual oleh Bulog maksimal Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp10.900 per kilogram atau Rp54.500 per kemasan per 5 kilogram.

Dalam kegiatan pasar murah Bulog tidak hanya menjual beras SPHP tapi komoditi lainnya seperti gula pasir dan minyak goreng yang dijual berbarengan dengan beras SPHP dalam paket.  Paket beras dan minyak atau dengan gula pasir dijual Rp67.000 per paketnya,

"Warga bisa mendapatkan beras kemasan 5 kilogram dan minyak goreng 1 liter atau gula pasir 1 kilogram," jelasnya. 

Meski begitu, imbuh Alex, pihaknya memastikan bahwa stok beras di wilayah kerjanya masih dalam kondisi aman hingga awal tahun 2024. 

Hingga saat ini, stok beras untuk wilayah Sumsel Babel sekitar 25.000 ton dan merupakan beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang diperuntukan untuk operasi pasar dan penyaluran bantuan pangan. 

"Bantuan Pangan Tahap kedua yakni untuk September, Oktober dan November. Untuk alokasi September 2023 realisasinya sudah 100% disalurkan kepada KPM, sedangkan untuk alokasi Oktober 2023 sudah terealisasi sebesar 90 persen dan jika sudah 100% kami akan melanjutkan untuk penyaluran alokasi November nanti," kata Alex. 

Sementara, terkait stok beras yang ada di gudang Bulog Sumsel Babel saat ini merupakan beras pengadaan dari petani Sumsel. Selain itu juga ada pasokan beras impor dari Thailand dan Vietnam yg telah masuk ke gudang Bulog wilayah Kanwil Bulog Sumsel & Babel sejumlah kurang lebih 72.000 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper