Bisnis.com, MEDAN – Rumah Sakit (RS) Siloam Dhirga Surya Medan atau RS Siloam bakal memperkenalkan teknologi mutakhir dalam penanganan pasien strok, salah satu penyakit yang menyebabkan kematian dan kecacatan tertinggi di Indonesia.
Hal itu disampaikan Dokter Spealis Bedah Saraf Siloam Medan Michael Lumintang di sela agenda Simposium Nasional Siloam Neuroscience & Uro-Nephro 2025 yang diselenggarakan RS Siloam Medan, Sabtu (14/6/2025).
Dikatakan Michael, teknologi neuro navigasi tersebut akan membantu tim dokter dalam menangani kasus bedah saraf sehingga angka harapan hidup dan kualitas hidup pasien dengan gangguan saraf seperti stroke lebih tinggi.
“Kami mengutamakan keamanan pasien dalam setiap tindakan operasi. Dengan alat berbasis teknologi yang hi-advanced ini, kami sebagai tim dokter bisa merencanakan operasi dengan lebih baik sehingga keselamatan dan keamanan pasien lebih terjamin,” kata Michael, Sabtu (14/6/2025).
Disampaikan Michael, Siloam Medan berkomitmen untuk mengembangkan layanan neuroscience, khususnya untuk memberikan kualitas hidup yang lebih baik bagi pasien. Siloam Medan pun disebutnya akan menjadi rumah sakit pertama di Medan yang akan menerapkan teknologi neuro navigasi ini.
Konsultan Bedah Saraf dari Siloam Hospitals Lippo Village Julius July mengatakan, perkembangan teknologi bedah saraf saat ini memungkinkan tim dokter di Siloam melakukan tindakan yang sangat kompleks secara minimal invasif atau dengan sayatan yang minim, bahkan tanpa sayatan sama sekali, termasuk pada kasus stroke.
Baca Juga
Namun, lanjutnya, pendekatan menyeluruh dan multidisipliner juga menjadi bagian tak terpisahkan dalam menangani pasien yang terindikasi atau telah dinyatakan terserang stroke.
“Kolaborasi antar disiplin ilmu untuk memberikan penanganan yang menyeluruh dan berbasis bukti ini adalah demi meningkatkan kualitas hidup pasien secara nyata,” jelas Julius July.
Head Division Business Development Siloam Medan Hendrik mengatakan rumah sakit jaringan Siloam Hospitals Group ini akan mulai menggunakan teknologi neuro navigasi di semester II 2025.
“Alat neuro navigasi yang akan kami pakai di Siloam Medan ini masih dalam perjalanan. Setelah nanti proses persiapan penggunaan kurang lebih 2 bulan, kami harap paling lama di kuartal IV 2025 sudah beroperasi,” kata Hendrik.
Adapun Siloam Hospital Medan menggelar symposium medis nasional bertajuk 'Siloam Neuroscience & Uro-Nephro Symposium 2025' di Medan, Sabtu (14/6/2025).
Kegiatan ini merupakan wujud komitmen Siloam memperluas penyebaran pengetahuan medis mutakhir yang berfokus pada topik strategis seputar stroke dan gagal ginjal, dua penyebab kematian dan kecacatan tertinggi di Indonesia.
Dihadiri oleh kurang lebih 100 dokter dan tenaga medis dari Medan dan sekitarnya, symposium ini mendorong kolaborasi lintas disiplin dalam menghadirkan solusi medis berbasis teknologi dan evidence-based practice. Para peserta dibekali dengan materi terkait pendekatan minimal invasif untuk penyakit neurovaskular, pemanfaatan imaging dalam diagnosis stroke, serta perkembangan terkini dalam bidang transplantasi ginjal sebagai terapi unggulan untuk pasien dengan gagal ginjal kronik stadium.
