Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNPB Tambah Dana Penanganan Karhutla di Sumsel Sebesar Rp5 Miliar

penambahan anggaran tersebut bertujuan untuk mempercepat penanganan karhutla di Sumsel sebagai salah satu provinsi prioritas rawan karhutla di Indonesia.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia, Suharyanto, usai Rapat Koordinasi Penanganan Karhutla Sumsel, di Auditorium Bina Praja, Selasa (12/9/2023). Bisnis/Husnul
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia, Suharyanto, usai Rapat Koordinasi Penanganan Karhutla Sumsel, di Auditorium Bina Praja, Selasa (12/9/2023). Bisnis/Husnul

Bisnis.com, PALEMBANG -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali menggelontorkan dana operasional tambahan senilai Rp5 miliar untuk penanganan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel). 

Dana operasional tersebut meliputi dana siap pakai (DSP) sebesar Rp4,5 miliar dan bantuan alat operasional tambahan diantaranya pompa jinjing, nozel, perlengkapan APD, pompa induk, pompa sedang, selang, flexible tank, tenda posko, velbed, pompa apung dan Alkom. 

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan penambahan anggaran tersebut bertujuan untuk mempercepat penanganan karhutla di Sumsel sebagai salah satu provinsi prioritas rawan karhutla di Indonesia. 

Menurutnya, percepatan penanganan juga lantaran sudah adanya peringatan dari negara tetangga terkait dampak kebakaran hutan dan lahan yang mengakibatkan kabut asap. 

"Singapura sudah mulai was-was dan memberikan warning, karena peningkatan jumlah asap di Sumatera salah satunya Sumsel," kata Suharyanto saat Rapat Koordinasi Penanganan Karhutla Provinsi Sumsel di Auditorium Bina Praja, Palembang, Selasa (12/9/2023). 

Dia menjelaskan, dari enam provinsi prioritas di Indonesia memang sudah ada kebakaran termasuk di Sumsel. Namun, Suharyanto menegaskan hinggga saat ini pihaknya memastikan kondisi asap Sumsel belum sampai pada tahap menganggu. 

"Sudah kita pantau tadi dari darat dan udara, memang ada kebakaran tapi banyak juga yang sudah dipadamkan," sambungnya. 

Selain tambahan dana operasional, imbuhnya, BNBP juga akan memindahkan penggunaan dua helikopter water bombing dari Provinsi Riau dan Kalimantan Barat untuk membantu proses pemadaman. 

"Saya sudah koordinasikan juga dengan Jakarta untuk nantinya menggelar TMC lagi di Sumsel, khususnya untuk membantu pemadaman di Kabupaten OKI," jelasnya. 

Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru menyebut total luasan lahan gambut di Sumsel yaitu 1,2 juta hektare dengan 600 ribu hektare lahan gambut berada di Kabupaten OKI. 

Deru menuturkan bahwa dominasi lahan yang terbakar di Provinsi Sumsel khususnya di Kabupaten OKI merupakan lahan yang terbengkalai. "Kabupaten lain Musi Banyuasin dan Banyuasin juga ada lahan gambut, tapi minim karhutla karena banyak di sana itu lahan terkelola," ujarnya. 

Lebih lanjut dia menambahkan Sumsel belum menaikan status kedaruratan, lantaran indeks standar pencemar udara (ISPU) di Sumsel masih fluktuatif. 

"Jadi masih fluktuatif, siang kadang 100, malam naik 130. Nanti turun lagi, jadi kita lihat perkembangan lagi karena kebakaran juga lebih banyak yang padam," pungkasnya. (K64)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper