Bisnis.com, PALEMBANG – Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) berdasarkan gabungan dua kota IHK (Palembang dan Lubuklinggau) tercatat mengalami deflasi sebesar 0,04 persen secara month to month (mtm) pada Agustus 2023.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumsel, kelompok pengeluaran tertinggi penyumbang deflasi Sumsel datang dari kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan deflasi sebesar -0,60 persen dan andil -0,19 persen.
Kepala BPS Sumsel Moh Wahyu Yulianto mengatakan komoditas utama yang menarik deflasi adalah bawang merah yang mengalami perubahan harga -20,33 persen dan andil deflasi sebesar -0,102 persen.
Wahyu menjelaskan, perubahan harga pada bawang merah itu terjadi akibat stok bawang merah yang melimpah.
“Stok bawang merah yang berlebih dan panen yang terjadi serentak di sejumlah kabupaten atau kota sentra produksi bawang nasional menjadi pemicu jatuhnya harga bawang merah di tingkat petani,” jelasnya, Jumat (1/9/2023).
Sementara secara year on year (yoy) Sumsel tercatat mengalami inflasi sebesar 3,19 persen yang terjadi karena kenaikan beberapa kelompok pengeluaran.
Baca Juga
Dia menyampaikan kelompok pengeluaran tertinggi penyumbang inflasi di antaranya transportasi yang mengalami inflasi sebesar 11,59 persen dan andil inflasi 1,23 persen.
Kemudian disusul dengan kelompok pendidikan sebesar 5,48 persen dan andil 0,29 persen, dan kelompok perawatan pribadi yang mengalami inflasi 3,87 persen dengan andil 0,24. (K64)