Bisnis.com, PADANG - Ratusan masyarakat Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, mendatangi Kantor Gubernur Sumatra Barat, melakukan aksi damai dan meminta Gubernur Mahyeldi untuk turun tangan terkait akan dibangunnya pengelolaan minyak bumi di daerah itu.
Aksi yang dilakukan masyarakat ini, telah berlangsung sejak Senin (31/7) lalu, dan kini memasuki hari ketiga pada Rabu (2/8) ini, masyarakat Air Bangis berencana akan tetap lanjut melakukan aksi damai mereka di halaman Kantor Gubernur Sumbar.
Sebelumnya Koordinator Aksi, Hariz Ritonga, mengatakan adapun persoalan yang disampaikan mereka terkait masuknya lahan perkebunan kelapa sawit milik masyarakat untuk dibangun pengelolaan minyak bumi, dimana investornya itu PT Abaco Pacific Indonesia.
"Kami ingin menyampaikan secara langsung kepada gubernur terkait persoalan ini. Karena yang mengusulkan lahan di Air Bangis untuk dibangun pengelolaan minyak bumi itu adalah gubernur ke Menteri Koordinator Maritim dan Investasi RI," katanya.
Bicara terkait investasi PT Abaco Pacific Indonesia ini, Kepala Bidang Pelayanan Perizinan, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sumbar Firdaus mengakui bahwa telah ada penjajakan investasi dari PT Abaco Pacific Indonesia di Air Bangis tersebut.
"Ya betul, ada Abaco yang akan berinvestasi di Pasaman Barat, kalau tidak salah di tahun 2019 lalu investornya mulai mengurus izin-izinnya. Tapi dari yang DPMPTSP tahu, sampai sekarang belum ada izinnya, belum jelas kondisi terakhir soal izin itu," tegasnya ketika dihubungi Bisnis di Padang, Rabu (2/8/2023).
Firdaus juga tidak mengetahui secara pasti kenapa izin berinvestasi di Pasaman Barat tersebut sampai saat ini tak kunjung selesai.
"Saya kurang tahu kenapa belum ada izinnya, karena saya baru pindah ke Bidang Pelayanan Perizinan ini. Tapi dari data yang saya baca, izinnya belum ada sampai sekarang," katanya.
Begitupun terkait nilai, kendati Firdaus tidak menjelaskan secara rinci, namun diperkirakan nilai investasi terbilang besar yakni mencapai ratusan triliun.
"Nilai investasinya besar, karena izin investasinya kan di pusat. Modal yang ditanamkan itu juga secara bertahap nilainya, jadi tidak secara keseluruhan tuntas. Misalnya Rp4,2 triliun dulu, nanti selanjutnya sekian triliun rupiah lagi," jelasnya.
Dalam pemberitaan Bisnis tahun 2019 lalu, DPMPTSP Sumbar menjelaskan nilai investasi dari Abaco menyentuh angka Rp150 triliun dalam beberapa tahapan investasi, hingga menghasilkan minyak jadi.
Sementara luas lahan investasi di daerah itu diperkirakan mencapai 20.000 hektare, dan investasi ini masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).