Bisnis.com, PEKANBARU -- Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan Provinsi Riau menyatakan kinerja pelaksanaan APBN pada semester I/2023 yang solid dan kuat.
Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II Kanwil DJPb Riau Agnes Sediana mengatakan pendapatan negara mencapai angka yang mengesankan, yakni mencapai Rp12,76 triliun.
"Komposisi pendapatan tersebut terdiri dari penerimaan pajak sebesar Rp10,30 triliun, bea cukai sebesar Rp1,82 triliun, PNBP lainnya sebesar Rp415,16 miliar, dan Pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) sebesar Rp215,19 miliar," ungkapnya, Kamis (27/7/2023).
Dia merincikan di sisi belanja negara, meskipun perekonomian global masih menghadapi berbagai tantangan seperti isu geopolitik, volatilitas sektor keuangan, dan pelemahan sektor manufaktur, belanja negara tetap tumbuh.
Kemudian realisasi Belanja Pemerintah Pusat mencapai Rp3,56 triliun, yang setara dengan 43,58 persen dari pagu anggaran, dan menunjukkan pertumbuhan sebesar 17,24 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Namun, perlu dicatat bahwa Realisasi Transfer Ke Daerah mengalami penurunan sebesar 4,89 persen menjadi Rp 9,82 triliun, yang juga merupakan 43,58 persen dari pagu anggaran.
Faktor utama pertumbuhan Belanja Pemerintah Pusat berasal dari kenaikan realisasi Belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp524,12 miliar.
Pertumbuhan ini disumbang oleh beberapa sektor, termasuk belanja barang dengan pertumbuhan sebesar 36,61 persen, belanja bantuan sosial dengan pertumbuhan sebesar 21,39 persen dan belanja pegawai dengan pertumbuhan sebesar 10,76 persen.
"Kenaikan belanja terutama terjadi pada satuan kerja (satker) terkait persiapan pemilu, seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Kepolisian Daerah (Polda), dan Kepolisian Resort (Polres) di seluruh wilayah Provinsi Riau. Selain itu, belanja pada satker lingkup Kementerian Agama (Kemenag) di Riau juga turut berkontribusi pada pertumbuhan belanja," pungkasnya.