Bisnis.com, MEDAN - Bank Indonesia Provinsi Sumatra Utara menjadi tuan rumah Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) 2023 wilayah Sumatra, yang berlangsung mulai Kamis-Minggu (20-23/1/2023) di Medan.
Fesyar tahun ini mengusung tema "Penguatan Sinergi dan Inovasi Ekonomi dan Keuangan Syariah Melalui Dukungan Digitalisasi untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Sumatera yang Inklusif".
Tema ini dipilih sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi syariah yang lebih inklusif yang didukung oleh perluasan aspek digital dalam aktivitas perekonomian di Sumatra.
Inklusivitas yang didukung oleh digitalisasi dan sinergitas antar berbagai pihak ini diyakini akan membangkitkan perekonomian Sumatra agar dapat berkontribusi pada pertumbuhan perekonomian secara nasional.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatra Utara IGP Wira Kusuma menjelaskan pada Fesyar ini berbagai macam kegiatan disiapkan bentuk sharia fair, sharia forum, dan sharia competition.
Sharia competition mencakup perlombaan desain dan fashion show dalam rangka In2motionfest, pesantren unggulan, ZISWAF unggulan, dakwah antar pesantren, konten eksyar, wirausaha muda syariah, video kreasi nasyid, MTQ, Dai Cilik, Fashion Show Muslim Anak serta Lomba Marhaban.
Sharia fair juga menghadirkan pelaku usaha industri halal, UMKM, pesantren, asosiasi, komunitas dan lembaga terkait untuk melakukan shwocasing produk-produk unggulan dari sektor fashion, craft, coffee, dan FnB (makanan minuman olahan) yang tersebar di 3 lokasi pelaksanaan Fesyar.
Sementara sharia forum terdiri dari berbagai rangkaian seminar maupun talkshow yang mengangkat berbagai topik menarik seperti optimalisasi wakaf produktif dan sertifikasi halal, upaya mendorong industri halal Sumatra melalui Modest Fashion dan Pariwisata Ramah Muslim, Digitalisasi dan Pembiayaan Syariah bagi UMKM, serta berbagai topik menarik lainnya.
"Mari kita hadiri dan nikmati bersama seluruh rangkaian acara yang telah dipersiapkan. Ajak keluarga dan kenalan untuk bersama meningkatkan literasi ekonomi keuangan syariah sambil menikmati produk unggulan UMKM se-Sumatra," katanya, Kamis (20/7/2023).
Wira Kusuma menjelaskan tujuan Fesyar 2023 ini tidak terpisah dari upaya pencapaian visi Indonesia untuk menjadi pusat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dunia. Dalam pencapaian visi tersebut, terdapat 3 pilar utama.
Pilar pertama ialah penguatan ekosistem halal, pilar yang kedua penguatan keuangan yang berbasis syariah, dan pilar ketiga untuk mendorong penguatan penerapan gaya hidup yang halal (halal lifestyle).
Ketiga pilar ini pada dasarnya diharapkan dapat mendorong perekonomian syariah yang mendukung inklusivitas, pertumbuhan, dan perekonomian yang berkelanjutan.
"Diharapkan dengan adanya berbagai forum ini dapat menjadi stimulus peningkatan literasi publik untuk mendukung pengembangan ekonomi syariah antara lain efektifitas potensi ZISWAF, kemandirian ekonomi pesantren, aspek usaha, pembiayaan, maupun digitalisasi untuk mendukung ekosisten halal value chain," pungkasnya.