Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumsel Terus Diguyur Hujan, Dua Komoditas Ini Jadi Perhatian

Berdasarkan catatan pada Juni 2023, inflasi Sumsel secara year on year (yoy) berada di bawah nasional yaitu sebesar 2,8 persen, sementara nasional 3,2 persen. 
Kepala Biro Perekonomian Setda Sumatra Selatan Hengky Putrawan. /Bisnis-Husnul Iga Puspita
Kepala Biro Perekonomian Setda Sumatra Selatan Hengky Putrawan. /Bisnis-Husnul Iga Puspita

Bisnis.com, PALEMBANG – Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) Hengky Putrawan mengakui dua komoditas yaitu bawang dan cabai tengah menjadi perhatian pada Juli 2023. 

Hal itu, kata Hengky, lantaran cuaca di Sumsel saat ini cenderung diguyur hujan, sehingga dikhawatirkan kedua komoditas itu rentan mengalami kerusakan. 

“Iya, musim hujan ini bawang dan cabai cepat rusak (busuk), maka ini jadi perhatian atau dikhawatirkan di bulan Juli 2023,” kata Hengky kepada Bisnis, Senin (10/7/2023). 

Meski demikian, dia memastikan stok untuk wilayah Sumsel saat ini masih aman. “Tapi tetap harus dijaga dengan memastikan pasokan dan ketersediaan kedua komoditas itu ada. Jangan sampai permintaan tinggi tapi stok kosong dan memicu harga tinggi," sambungnya. 

Lebih lanjut, dia juga menegaskan hingga satu semester ini inflasi Sumsel masih terjaga. Bahkan berdasarkan catatan pada Juni 2023, inflasi Sumsel secara year on year (yoy) berada di bawah nasional yaitu sebesar 2,8 persen, sementara nasional 3,2 persen. 

“Kita masih terjaga, bahkan Sumsel masuk di 10 Provinsi dengan inflasi terendah di Indonesia,” tegasnya. 

Menurutnya, dari hasil evaluasi pada Juni lalu, komoditi yang menjadi perhatian adalah telur dan ayam ras yang mengalami kenaikan harga cukup drastis. 

Kenaikan dua komoditas itu disebabkan oleh naiknya harga pakan ayam, utamanya jagung. 

Oleh karena itu, imbuhnya, pemerintah telah melakukan koordinasi dengan asosiasi petelur agar harga dapat ditekan, sehingga segera teratasi dan tidak memberikan andil besar terhadap inflasi. 

"Belum ada informasi lebih lanjut, bisa jadi ada subsidi terhadap pakan itu atau langkah kongkrit lainnya jika memang harga belum stabil," tutupnya. (K64)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper