Bisnis.com, BATAM - Tetangga Belanda, Belgia mulai mencoba menjajaki peluang investasi ke Batam. Kunjungan pertama telah dilakukan Senin (26/6/2023) lalu ke Badan Pengusahaan (BP) Batam, yang diteruskan dengan mengunjungi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park.
Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait mengatakan kunjungan Konsulat Kedutaan Besar Belgia untuk Indonesia dan Singapura tersebut untuk mempelajari tentang KEK, dan menjajaki peluang usaha bagi pelaku usaha asal Belgia, khususnya di industri manufaktur.
"Investasi Belgia di Indonesia ada 40 perusahaan, kebanyakan manufaktur. Batam ini sesuatu yang menurut mereka belum terlalu familiar, jadi pertama datang mereka terkesan dengan pembangunan yang tengah berjalan," ungkapnya, Selasa (27/6/2023).
Menurut Tuti, pembangunan infrastruktur yang masif merupakan modal awal untuk menjadikan Batam sebagai tujuan investasi terkemuka. Selain itu, ia juga menerangkan bahwa selain letak yang strategis, Batam memiliki KEK dengan beragam fasilitas dan kemudahan perizinan.
Untuk itu ia mengajak agar para pelaku usaha di Belgia secara langsung dapat melihat potensi dan dapat menjalin kerja sama investasi di Batam.
Sebelum kunjungan ini, Customs Counsellor Kedutaan Besar Belgia, Eddy de Cuyper juga pernah mengunjungi Batam, Maret tahun lalu. Saat itu, ia mengunjungi kantor Bea Cukai (BC) Batam dan juga bertandang ke Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kepri.
"Sehubungan dengan status ekonomi di Batam yang spesial, saya sangat tertarik mempelajari tentang organisasi kepabeanan di Batam, sekaligus mengenai perbedaan antara Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB),” katanya saat itu.
Kunjungan Eddy ini erat hubungannya dengan mempelajari proses bisnis di BC Batam, sehingga potensi kerja sama dapat dilaksanakan kedepannya, karena telah memperoleh pemahaman yang cukup bermanfaat terkait Free Trade Zone (FTZ) di Batam.
Belgia sendiri dikenal sebagai pusat distribusi yang didukung oleh letaknya yang strategis di Eropa Barat. Eddy kemudian mengungkapkan bahwa jika ada potensi kerja sama, maka pengusaha Belgia akan tertarik untuk melakukan produksi coklat dan bir dari negara monarki tersebut di Batam.(K65)