Bisnis.com, PADANG - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan capaian kinerja ekspor petani dan nelayan se-Indonesia tumbuh signifikan, yakni sekitar 6 persen atau dari Rp300 triliun menjadi Rp665 triliun.
"Selama pandemi Covid-19 ekspor pertanian pun dapat tumbuh, ini bukan Kementerian Pertanian yang buat data tapi BPS," kata Syahrul Yasin Limpo di Padang, Minggu (11/6/2023).
Berdasarkan data, selama tiga tahun dunia dilanda pandemi Covid-19, sektor pertanian mampu menjadi bantalan atau penopang ekonomi nasional.
"Presiden menyampaikan terima kasih sebab kita (pertanian) bisa menjadi bantalan ekonomi serta menjadikan Indonesia negara yang terbaik dalam menghadapi turbulensi Covid-19," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang melaporkan bahwa sejalan dengan tugas strategis yang diberikan Mentan SYL kepadanya untuk mengawal dan menjadi energizer bagi ekspor pertanian, telah melakukan beberapa langkah, yakni melakukan percepatan layanan ekspor baik dengan tindakan karantina maupun digitalisasi layanan.
"Salah satu percepatannya adalah dengan melakukan sinergisitas pemeriksaan di border. Saat ini sudah 14 pelabuhan dan bandara yang makin cepat layanannya," kata Bambang.
Menurut Bambang, percepatan layanan yang masuk dalam program pembenahan ekosistem logistik nasional ini, merupakan instruksi Presiden.
"Selain itu, guna meningkatkan daya saing produk pertanian di pasar global kamipun melakukan digitalisasi layanan, agar makin cepat dan lebih akurat," tutup Bambang.