Bisnis.com, PALEMBANG – Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) melakukan operasi pembasahan lahan gambut di enam Kabupaten di Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) sebagai upaya mitigasi bencana kebakaran akibat cuaca panas hingga akhir tahun 2023.
Kegiatan itu dilakukan lantaran wilayah Sumsel dinilai sebagai salah satu daerah rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan atau karhutla.
Ketua Tim Operasi Pembasahan Lahan Gambut Eko Agus Sugianto menjelaskan operasi pembasahan lahan gambut ini sebagai upaya membasahi kembali lahan gambut yang kering dan rawan terbakar.
Serta, mengendalikan kerusakan ekosistem gambut dari kejadian kebakaran sehingga tidak menyebabkan kerusakan yang lebih luas.
“Operasi pembasahan lahan gambut digelar berkelanjutan pada bulan Mei hingga akhir tahun nanti. Atau paling tidak sampai status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan dicabut,” ujar Agus, dikutip, Senin (5/6/2023).
Adapun enam kabupaten yang menjadi sasaran pembasahan yaitu Ogan Komering Ilir (OKI), Banyuasin, Musi Banyuasin (Muba), Musi Rawas (Mura), Musi Rawas Utara (Muratara), Muara Enim dan Penukal Abab Lematang Ilir (Pali).
“Pertama sasarannya seluas 10 hektare lahan gambut yang masuk wilayah HPT di Pedamaran OKI dan menyebar ke daerah lainnya,” sambungnya.
Agus menjelaskan, penyiraman dilakukan dengan metode mengalirkan air melalui pompa hingga lahan ggambut benar-benar dalam kondisi basah terendam..
Setiap pembasahan lahan gambut di masing-masing lokasi akan dilangsungkan selama 10 hari kedepan dan akan pindah ke lokasi lainnya sesuai dengan peta perencanaan yang dibuat.
Sementara itu, Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim, Kebakaran Hutan, Lahan (PPIKHL) Sumatra, Ferdian Krisnanto menyampaikan karhutlah di wilayah Sumsel dikhawatirkan semakin meluas.
“Karena BMKG memprediksi tingkat panas yang terjadi tahun ini lebih tinggi,” tutupnya. (K64)