Bisnis.com, PALEMBANG – Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Wilayah Sumatra Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel Babel) menerima sebanyak 7.550 ton beras impor asal Thailand.
Pemimpin Bulog Kantor Wilayah Sumsel Babel Mohamad Alexander mengatakan, jumlah tersebut merupakan keseluruhan beras yang telah masuk pada tahap pertama dan kedua melalui Pelabuhan Bom Baru Palembang.
“Iya, benar beras impor dari Thailand masuk. Tahap pertama 4.800 ton dan tahap kedua sebanyak 2.750 ton beras,” kata Alex, Selasa (23/5/2023).
Sementara itu, untuk beras impor pada tahap ketiga diestimasikan berjumlah 4.450 ton beras.
Lebih lanjut, Alex menjelaskan, beras impor itu diperuntukkan sebagai cadangan beras pemerintah (CBP) di wilayah Sumsel Babel.
Menurutnya, CBP nantinya akan disalurkan untuk beberapa kondisi diantaranya stabilisasi harga beras medium melalui SPHP dan persiapan untuk keperluan bantuan bencana alam maupun non alam.
"Seperti yang dilakukan saat ini, Bulog ditugaskan oleh Pemerintah dalam menyalurkan beras bantuan pangan kepada masyarakat," sambungnya.
Penugasan tersebut sesuai dengan yang tertuang dalam Perpres No 125 tentang penyelenggaraan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru juga mengakui adanya beras impor yang masuk ke wilayah kerjanya tersebut.
Menurutnya, beras impor itu hanya sebagai buffer stock untuk Bulog, bukan kebutuhan utama.
Pasalnya, Sumsel mengalami surpuls produksi beras sudah hampir 3 juta ton, sementara kebutuhan di Sumsel hanya 500 ribuan ton.
"Kita hargai mereka untuk jaga-jaga, tapi bukan semata kebutuhan. Jaga -jaga kalau terjadi el nino, takut gagal panen atau apa," tegasnya. (K64)