Bisnis.com, PEKANBARU - Badan Pusat Statistik (BPS) Riau mencatat inflasi Maret 2023 berdasarkan gabungan 3 kota di Bumi Lancang Kuning itu, yaitu Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan sebesar 0,14 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,81.
Sementara itu, Riau mengalami inflasi Year On Year (Maret 2022-Maret 2023) sebesar 5,54 persen, menurun dibandingkan dengan inflasi tahunan periode Februari sebesar 6,64 persen.
Plt Kepala BPS Riau Ajid Hajiji mengatakan ketiga kota IHK tersebut diatas semuanya mengalami inflasi. Pekanbaru penyumbang inflasi paling tinggi, sebesar 5,54 persen. Menyusul Dumai sebesar 6,25 persen dan Tembilahan 3,49 persen.
“Komoditas yang dominan penyumbang inflasi pada Maret 2023, antara lain: bensin, beras, rokok kretek filter, mobil, nasi dengan lauk, kontrak rumah, telur ayam ras, angkutan udara, bakso siap santap,” terangnya, Selasa (4/4/2023).
Menurutnya, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebelas indeks pengeluaran. Mulai dari transportasi sebesar 14,65 persen, restoran sebesar 7,22 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,57 persen, perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,42 persen.
Selanjutnya, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 3,90 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,77 persen, kelompok kesehatan sebesar 2,65 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 2,24 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,56 persen dan kelompok pendidikan sebesar 0,34 persen.
“Namun, di sisi lain satu kelompok mengalami deflasi yoy yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,86 persen,” tambahnya.
Adapun beberapa komoditas yang dominan memberikan andil deflasi, antara lain: cabai merah, bawang merah, beras, telur ayam ras, tomat, minyak goreng.