Bisnis.com, PEKANBARU - Badan Pusat Statistik (BPS) Riau menyatakan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Bumi Lancang Kuning itu per Februari 2023 mencapai 36,48 persen.
Jika dibandingkan dengan periode Februari tahun lalu tercatat sebesar 42,13 persen, artinya kali ini mengalami penurunan sebesar 5,65 poin.
Sedangkan, dibandingkan dengan okupansi bulan Januari sebelumnya pun turun 0,59 poin yang tercatat sebesar 37,07 persen.
“Artinya dari setiap kamar yang disediakan oleh seluruh hotel berbintang yang ada di Provinsi Riau, setiap malam sebanyak 36 persen sampai 37 persen dari total kamar diantaranya telah terjual, dan okupansi tertinggi dialami oleh hotel bintang 3 yaitu sebesar 43,46 persen,” ujar Plt Kepala BPS Riau Ajid Hajiji, Selasa (4/4/2023).
Sementara itu, rata-rata Lama Menginap Tamu (RLMT) Asing adalah selama 3,13 hari atau turun 0,17 poin dibanding bulan sebelumnya yang tercatat selama 3,30 hari. Demikian juga, Rata-rata Lama Menginap Tamu (RLMT) Indonesia pada bulan Februari 2023 adalah 1,18 hari atau turun 0,06 poin dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1,24 hari.
“Secara keseluruhan Rata-rata Lama Menginap Tamu (RLMT) Asing dan Indonesia pada hotel berbintang bulan Februari 2023 mencapai 1,20 hari atau turun sebesar 0,05 poin dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 1,25 hari,” paparnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Riau menyebutkan terjadi penurunan angka okupansi pada Februari. Apalagi di minggu pertama Ramadan tingkat okupansi hotel tidak menunjukkan kenaikan secara signifikan.
Hal ini karena aktivitas yang diselenggarakan di hotel tidak begitu ramai, pengunjung masih melaksanakan ibadah puasa, sehingga tidak melakukan perjalanan, khususnya ke Riau
“Tingkat okupasinya bervariasi, masih rata-rata di angka 50 persen, dan biasanya bulan puasa ada penurunan sedikit dikarenakan aktivitas juga berkurang, apalagi jelang Lebaran," ujar Ketua PHRI Riau Nofrizal, Jumat (31/3/2013).