Bisnis.com, BATAM - Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi menjelaskan realisasi investasi di Batam tahun 2022 tumbuh 48,5 persen, dengan kontributor utama industri manufaktur.
Berdasarkan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), jumlah realisasi investasi asing di Batam tahun 2022 sebesar US$746,85 juta atau setara Rp11,11 triliun dari 1.738 proyek.
"Tahun lalu, realisasi investasi mencapai Rp13,63 triliun. Dari jumlah tersebut, investasi dari Penanaman Modal Asing (PMA) memiliki persentase cukup dominan yakni sebesar 82 persen atau setara dengan Rp11,11 triliun," kata Rudi di Batam, Senin (3/4/3034).
Angka investasi asing tersebut cukup dominan jika dibandingkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang hanya mencapai Rp2,52 triliun dengan total 2.153 proyek. Secara keseluruhan, Batam menyumbang persentase sebesar 79,97 persen dari keseluruhan realisasi PMA di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
"Sesuai arahan Menko Perekonomian, angka ini pun diharapkan terus naik setiap tahunnya. BP Batam pun juga sedang menyiapkan fasilitas pendukung seperti infrastruktur jalan, pengembangan dan peningkatan Bandara Hang Nadim Batam serta Pelabuhan Batu Ampar," ungkapnya.
Dari belasan triliun realisasi investasi PMA, ada lima sektor yang menjadi penyumbang terbesar. Pertama adalah industri manufaktur yang memproduksi mesin, elektronik, instrumen kedokteran, peralatan listrik, presisi, optik dan jam dengan realisasi investasi Rp 4,24 triliun.
Baca Juga
Kedua, industri kimia dan farmasi dengan realisasi investasi Rp 2,46 triliun. Selanjutnya, industri makanan dengan realisasi investasi Rp2,09 triliun. Kemudian, sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran dengan total realisasi investasi sebesar Rp1,14 triliun.
Terakhir, sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya dengan realisasi Rp0,94 triliun.
Dari kelima sektor tersebut, hanya sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran yang didominasi oleh investor dalam negeri. (K65)