Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Gabah di Tingkat Petani Sumsel Alami Kenaikan

Harga gabah di tingkat petani saat ini sedang melambung tinggi mencapai Rp5.000 sampai Rp6.000 per kilogram. 
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, PALEMBANG Harga gabah di tingkat petani saat ini sedang melambung tinggi mencapai Rp5.000 sampai Rp6.000 per kilogram. 

Kepala Dinas Pertanian, Hortikultura dan Tanaman Pangan Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) R. Bambang Pramono mengungkapkan bahwa saat ini beberapa daerah di Sumsel sedang menghadapi musim panen. 

“Saat ini panen sedang berlangsung di beberapa Kabupaten sentra produksi antara lain, Banyuasin, Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu Timur. Dari beberapa lokasi sentra produksi yang sudah panen dimana dilakukan ubinan angkanya menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Pramono, Rabu (22/2/2023).

Bambang mengatakan bahwa harga tinggi di tingkatan petani ini disebabkan oleh banyaknya pelaku usaha yang mendatangi sentra produksi di Sumsel.

“Pelaku usaha ini tidak hanya dari Sumsel bahkan datang dari provinsi lain, misalnya Lampung dan bahkan dari Pulau Jawa. Ini yang membuat harga gabah tinggi,” ungkapnya.

Menurutnya, hasil koordinasi pihaknya dengan Bulog setempat diketahui saat ini Bulog Sumsel Babel belum melakukan penyerapan. 

Hal itu karena harga yang ada di petani berada diatas harga pembelian pemerintah, dimana harga pembelian pemerintah Rp4.200 per kilogram, sementara harga petani saat ini berkisar Rp5.000 hingga Rp5.250 per kilogram.

Akan tetapi menurut Bambang pada Februari hingga Maret nanti produksi beras di Sumsel akan signifikan. Diperkirakan akan terjadi panen pada 65.000 sampai 70.000 hektare, sedangkan pada bulan Maret meningkat sampai 90.000 hektare. 

Dia mengatakan untuk tahun 2023 sendiri target produksi beras di Sumsel ditingkatkan menjadi 1,7 juta ton dari capaian tahun 2022 yang hanya 1,58 ton. 

Sementara itu, Pimpinan Bulog Kantor Wilayah Sumsel dan Babel Mohammad Alexander menegaskan pihaknya akan segera melakukan pengadaan beras saat musim panen di Maret nanti. 

“Kami berharap nantinya saat musim panen raya, Bulog bisa kembali menyerap beras petani. Sehingga kita terus mengisi stok beras di gudang Bulog. Tapi kami meyakini stok beras di gudang saat ini bisa mencukupi sebelum musim panen raya nanti,” ujar Alexander.

Untuk mengisi stok beras, pihaknya akan memaksimalkan penyerapan di tahun ini, dengan prediksi akan sama seperti tahun lalu, yakni 94.000 ton. 

“Kami yakini dapat tercapai di tahun ini sesuai target pengadaan. Karenanya penyerapan secara maksimal dari petani yang ada di Sumsel akan dilakukan secara maksimal nantinya,” sambungnya. (K64)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper