Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Irigasi Rusak, 800 Hektare Lahan Sawah di Solok Tak Produktif

Pada tahun 2018 silam pernah terjadi longsor di Nagari Sirukam, hingga mengakibatkan putusnya saluran irigasi Banda Laweh Nagari Sirukam
Soerang pelajar tengah meniti irigasi darurat di daerah Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat./Bisnis-Muhammad Noli Hendra
Soerang pelajar tengah meniti irigasi darurat di daerah Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat./Bisnis-Muhammad Noli Hendra

Bisnis.com, SOLOK - Terdapat 800 hektare lahan sawah di Nagari/Desa Sirukam, Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok, Sumatra Barat, terpaksa dibiarkan tidak produktif.

Wali Nagari Sirukam, Romi Febriandi, mengatakan kondisi itu terjadi akibat dari rusaknya saluran irigasi di desa itu.

"Pada tahun 2018 silam pernah terjadi longsor di Nagari Sirukam, hingga mengakibatkan putusnya saluran irigasi Banda Laweh Nagari Sirukam, akibatnya ada 800 hektare lahan persawahan yang tidak teraliri," katanya, Senin (23/1/2023).

Dia menjelaskan Nagari Sirukam terdiri dari empat jorong dengan jumlah penduduk tidak kurang dari 6.000 jiwa, yang mana sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani.

"Harapan kami, pemerintah provinsi dapat membantu perbaikan saluran irigasi ini, agar kami tidak kesulitan lagi mengaliri lahan," harapnya.

Baginya 6.000 jiwa yang bergantung pada hasil pertanian, bukanlah jumlah yang sedikit, jika kondisi irigasi dibiarkan menahun seperti hal tersebut.

Terlebih luas 800 hektare itu, jika ditanami padi maka akan mampu produksi padi ribuan ton. Untuk itu, perhatian pemerintah untuk memperbaiki irigasi yang rusak tersebut, sangat dibutuhkan oleh penduduk desa di Sirukam.

Menanggapi kondisi itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi yang melakukan kunjungan kerja pada Minggu (23/1) kemarin di Sirukam, mengatakan, akan menugaskan Dinas PSDA untuk melakukan pengecekan di lokasi irigasi yang rusak tersebut.

"Saya minta PSDA segera turun, agar kita bisa rencanakan seperti apa tindak lanjutnya. Karena hal ini tidak bisa dibiarkan berkepanjangan," tegasnya.

Dia berharap PSDA serius terhadap masalah irigasi. Karena bicara produktivitas padi, kendati setiap tahun padi di Sumbar surplus, bukan berarti dibiarkan lahan sawah yang tidak terkelola dengan baik.

"Soal irigasi ini sebenarnya kita terus melakukan pembangunan sebagai upaya menunjang pertanian. Jadi hal-hal semacam ini, tentu kita tindaklanjuti," tegas Mahyeldi.

Dari data capaian kinerja sepanjang tahun 2022 telah terbangunnya rehabilitasi jaringan irigasi sepanjang 10.239 meter, pemeliharaan jaringan irigasi sepanjang 833.801 meter, normalisasi sungai sepanjang 6.400 meter, pengamanan tebing sungai sepanjang 2.536 meter dan pengamanan pantai sepanjang 380 meter.

"Jadi kita memiliki komitmen kuat terkait hal ini, apalagi itu menyangkut pertanian, itu adalah Progul kita," sebut Mahyeldi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper