Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berkah Digitalisasi BRI, Omzet Pengusaha Madu Siak Kian Berlipat Hingga Ekspansi Keluar Negeri

Digitalisasi BRI ini sangat memudahkan kami, tidak perlu datang ke kantor tetapi karyawannya yang datang langsung ke rumah.
Peternak madu melifera di Kabupaten Siak, Riau. Bank BRI memberikan kemudahan kepada nasabah dengan layanan digital sehingga tidak perlu datang ke kantor bank untuk melakukan transaksi keuangan. Istimewa
Peternak madu melifera di Kabupaten Siak, Riau. Bank BRI memberikan kemudahan kepada nasabah dengan layanan digital sehingga tidak perlu datang ke kantor bank untuk melakukan transaksi keuangan. Istimewa

Bisnis.com, PEKANBARU-- Tidak terpikirkan oleh Satria, jika usaha ternak madu melifera yang digelutinya sejak 4 tahun silam akan menjadi sebesar saat ini, hingga bisa merambah pasar luar negeri.

Pria yang tinggal di Kampung Olak, Kecamatan Sungai Mandau Kabupaten Siak Provinsi Riau ini, memulai usaha sendiri pada 2019 silam, dengan membuka 100 kotak ternak madu.

"Saat awal itu saya melihat potensi dari usaha beternak madu melifera ini, karena madu dibutuhkan oleh semua orang. Untuk awal saya mengajukan pinjaman ke BRI dan mendapatkan modal Rp200 juta," ungkapnya Jumat (20/1/2023).

Setelah mendapatkan modal dan mulai menjalankan usaha ternak madu sebanyak 100 kotak, hasil yang didapatkan setiap bulannya kemudian sebagian disimpan guna menambah jumlah kotak ternak, hingga kini hampir 4 tahun berjalan dia sudah memiliki sebanyak 500 kotak ternak.

Dari usahanya itu, jumlah madu yang dihasilkan setiap bulan bisa mencapai 1,5 ton hingga 2 ton madu curah, yang kemudian dijual dalam kemasan jeriken puluhan kilogram, serta dengan kemasan kecil eceran, mulai 250 gram.

Dia mengakui harga jual madu curah ini berfluktuasi dan tidak stabil, pernah menyentuh angka Rp80.000 perkilogram, hingga sempat anjlok sampai ke posisi Rp20.000 perkilogram. Kini rerata madu yang dijualnya dihargai Rp35.000 perkilogram dengan omset puluhan juta setiap bulannya.

Untuk mendongkrak penjualan, Satria mulai memanfaatkan perkembangan teknologi digital dimulai dari membuka toko online di market place, serta membuat akun medsos dan melakukan siaran langsung atau live dari facebook. Tidak ketinggalan dia juga merintis akun Tiktok dengan target dapat berjualan langsung di akun medsos tersebut.

Hasilnya tidak main-main, pembeli madu meliferanya semakin meningkat dan datang dari berbagai kota di Tanah Air, seperti kota besar di Pulau Jawa serta kota-kota di Sumatra. Bahkan dia juga sudah menjual madu produksi peternakannya ke pasar luar negeri yakni ke negeri jiran Malaysia.

Tahun ini Satria sudah berencana akan menambah jumlah kotak madu ternaknya sekitar 200 kotak lagi. Untuk mewujudkan rencana itu, dia akan menambah pinjaman ke Bank BRI dalam waktu dekat.

"Dengan BRI ini sangat memudahkan kami, tidak perlu datang ke kantor tapi karyawannya yang datang langsung ke rumah dan membantu pengurusan berkas peminjaman, dan mengirim berkas juga bisa lewat Whatsapp (WA) saja jadi kami sangat terbantu dengan layanan digital BRI," ujarnya.

Karena itu dia berharap BRI terus memberikan kemudahan kepada para nasabah seperti dirinya, yang memang membutuhkan layanan perbankan yang cepat, mudah, serta tentu saja aman dalam bertransaksi di dunia digital.

Di kesempatan terpisah, Regional CEO BRI Pekanbaru, Hari Basuki menyebutkan BRI terus fokus untuk meningkatkan fungsi intermediari demi mendorong aktivitas perekonomian dan nilai sosial setempat, salah satunya seperti ikut mendorong perkembangan usaha ternak madu melifera di Kabupaten Siak.

Dia mengakui pihaknya akan terus memperluas jangkauan inklusi keuangan dan kemudahan akses finansial bagi masyarakat luas, sehingga dapat berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian dan taraf hidup masyarakat Riau dan Kepri yang menjadi wilayah operasional BRI Pekanbaru.

Hari menambahkan sejauh ini Bank BRI Pekanbaru terus tumbuh dengan sehat. Hal itu dibuktikan dengan berbagai pencapaian yang diraih selama periode 1 tahun terakhir.

"Dari sisi aset, saat ini BRI Pekanbaru di atas Rp32 triliun atau tumbuh hampir 10 persen dibandingkan dengan posisi November 2021, lalu dari sisi pinjaman, kami sudah menyalurkan Rp25 triliun. Non performong loan (NPL) kami jaga di kisaran angka 2 persen. Kami berharap di 2023 kami bisa tumbuh sampai 15 persen di segala segmen."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper