Bisnis.com, PADANG - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan literasi dan inklusi keuangan Provinsi Sumatra Barat masih dibawah indeks nasional.
Kepala OJK Provinsi Sumbar Yusri mengatakan saat ini indeks literasi keuangan Sumbar pada tiga periode terakhir yakni tahun 2016 tercatat 27,30 persen, tahun 2019 tercatat 34,55 persen, dan tahun 2022 tercatat 40,70 persen.
“Ini menjadi tugas bersama untuk meningkatkan indeks literasi dan juga indeks literasi keuangan terutama bagi generasi muda,” katanya, Rabu (14/12/2022).
Dia menyebutkan hal tersebut menandakan indeks literasi keuangan itu masih di bawah indeks literasi nasional yang mencapai 49 persen.
Seiring dengan itu, disampaikannya indeks inklusi keuangan Sumbar tahun ini mencapai 76,88 persen yang juga berada di bawah nasional dengan indeksnya 85,10 persen.
"Jadi semakin tinggi indeks inklusi keuangan menandakan semakin tingginya tingkat kesejahteraan," ujarnya saat Pembukaan Edufin di Gedung Auditorium Univerisitas Andalas Padang.
Untuk itu, dengan adanya kegiatan di Kampus Unand tersebut, dapat meningkatkan indeks inklusi dan juga literasi keuangan di Sumbar.
Hal ini dikarenakan mahasiswa sebagai generasi muda diharapkan kedepan bisa berperan penting ditengah-tengah perekonomian nasional.
Sementara itu, Rektor Unand Yuliandri mengatakan dengan adanya kegiatan yang di gelar OJK di kampus Unand, secara langsung turut mengudakasi mahasiswa seputar literasi inklusi keuangan.
“Hal ini menjadi momentum bagaimana lembaga keuangan atau apapun itu namanya dan bagaimana mewaspadainya ketika terjadi orang mengatakan ini baik, dan ini akan menghasilkan keuangan yang sebenarnya hanyalah kedok semata,” ujarnya.
Rektor berharap dengan adanya edukasi yang diberikan OJK, selain tentang membaca dan mencari informasi yang lengkap, kedepan mahasiswa di Unand tidak mudah terjebak atau tertipu bila ada penawaran seperti halnya investasi.
"Informasi yang disampaikan OJK itu, bisa jadi rujukan bagi mahasiswa untuk mengetahui apakah penawaran yang masuk itu, legal atau ilegal," tegasnya.
Menyambung dari pernyataan Rektor Unand, Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono mengingatkan kepada para mahasiswa untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap investasi-investasi bodong dan juga pinjaman online (pinjol) yang lagi marak sekarang.
"Hati-hati, jangan mudah terayu bila ada penawaran investasi apalagi soal pinjol itu. Cari identitas perusahaannya, lalu cek di OJK, biar tahu benar atau tidak penawaran yang datang itu," ujarnya.