Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS: IPM di Sumbar Mengalami Kemajuan Sejak 2016

Kemajuan IPM ini dapat dikatakan membaik sejak tahun 2016, dengan status pembangunan manusia Sumbar meningkat dari level sedang menjadi tinggi.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, PADANG - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks pembangunan manusia (IPM) di Provinsi Sumatra Barat terus mengalami kemajuan hingga 2022 ini.

Kepala BPS Sumbar Herum Fajarwati mengatakan kemajuan IPM ini dapat dikatakan membaik sejak tahun 2016, dengan status pembangunan manusia Sumbar meningkat dari level sedang menjadi tinggi.

"Selama 2010-2022 IPM Provinsi Sumbar rata-rata meningkat sebesar 0,72 persen per tahun, dari 67,25 pada tahun 2010 menjadi 73,26 pada tahun 2022," jelasnya dikutip dari data BPS Sumbar, Jumat (2/12/2022).

Namun melihat pada tahun 2020 lalu itu, memang terlihat mengalami perlambatan, karena pandemi Covid-19. Beruntung pada peningkatan IPM Provinsi Sumbar sudah kembali membaik pada tahun 2022, seiring dengan perbaikan kinerja ekonomi yang berpengaruh positif terhadap indikator konsumsi riil per kapita (yang disesuaikan).

Menurutnya peningkatan IPM tahun 2022 didukung oleh semua dimensi penyusunnya. IPM mengalami perlambatan akibat penurunan pengeluaran riil per kapita (yang disesuaikan) pada 2021.

"Jadi perkembangan IPM dan dimensi penyusunnya itu selama tahun 2010–2022," ujarnya.

Herum menjelaskan bila melihat dari umur harapan hidup saat lahir (UHH) yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat terus meningkat dari tahun ke tahun.

Selama periode 2010 hingga 2022, UHH telah meningkat sebesar 2,31 tahun atau rata-rata tumbuh sebesar 0,28 persen per tahun.

Pada tahun 2010, UHH Provinsi Sumbar adalah 67,59 tahun, dan pada tahun 2022 mencapai 69,90 tahun, atau tumbuh 0,45 persen dibandingkan tahun 2021.

Dikatakannya dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, yaitu Harapan Lama Sekolah (HLS) penduduk usia 7 tahun dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) penduduk usia 25 tahun ke atas.

Kedua indikator ini terus meningkat dari tahun ke tahun, meski selama pandemi Covid-19 mengalami perlambatan.

Selama periode 2010 hingga 2022, HLS Sumbar rata-rata meningkat 1,20 persen per tahun, sementara untuk tahun 2022 sendiri tumbuh 0,07 persen dibanding tahun 2021.

Pada komponen RLS meningkat rata-rata 1,02 persen per tahun, sementara pertumbuhan 2022 sebesar 1,21 persen dibanding tahun 2021.

"Harapan lama sekolah itu setara dengan pendidikan tamat DII, sementara rata rata lama sekolah setara tamat SMA atau sederajat," kata Herum.

Dimensi terakhir yang mewakili pembangunan manusia adalah standar hidup layak yang direpresentasikan dengan pengeluaran riil per kapita (atas dasar harga konstan 2012) yang disesuaikan.

Pada tahun 2022, pengeluaran riil per kapita (yang disesuaikan) masyarakat Indonesia mencapai Rp11,13 juta per tahun. Angka ini meningkat 3,15 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Artinya pengeluaran perkapita pada tahun 2021 dan 2022 terus meningkat setelah mengalami penurunan pada tahun 2020," ungkapnya.

Dia menyatakan peningkatan IPM tahun 2022 terjadi di seluruh kabupaten/kota. Terjadi peningkatan status capaian pembangunan manusia di tingkat kabupaten/kota, dimana Kabupaten Solok dan Kabupaten Lima Puluh Kota naik ke status tinggi.

IPM terendah ditempati oleh Kepulauan Mentawai (62,19), sedangkan IPM tertinggi ditempati oleh Kota Padang (83,29).

Sejak tahun 2018, Kota Bukittinggi mengikuti Kota Padang menjadi kota dengan status capaian pembangunan manusia yang sangat tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper