Bisnis.com, MEDAN –Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatra Utara masih memiliki pekerjaan rumah yakni untuk memperdalam literasi sistem pembayaran di daerah-daerah, mengingat mayoritas pengguna Qris berasal dari kota-kota besar.
Dilansir dari data Bank Indonesia, pengguna baru Qris di Sumatra Utara (Sumut) mencapai 957.856 orang atau 97,74 persen dari 980.000 pengguna baru yang ditargetkan sampai dengan Oktober 2022.
Qris merupakan singkatan dari Quick Response Code Indonesian Standard yakni skema pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.
“Kita optimistis surplus target sampai akhir tahun 2022 sebesar 117 persen,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut, Doddy Zulverdi dalam Bincang Bareng Media, Jumat (25/11/2022).
Doddy mengatakan penyebaran merchant QRIS berpusat pada kota besar yang telah memiliki jaringan infrastruktur yang memadai seperti Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang. Sementara itu, penambahan merchant QRIS di periode Oktober 2022 berada pada kisaran 922.000.
“Hal ini harapannya dapat mendukung kematangan ekosistem digital Sumut kedepannya. Kota Medan memiliki sebaran merchant QRIS sebanyak 418.589, dan Kabupaten Deli Serdang sebanyak 123.121. Untuk wilayah lainnya seperti Binjai, Karo, Serdang Bedagai, hingga Tebing Tinggi berkisar 10-20 ribu merchant,” jelasnya.
Baca Juga
Kini industri perbankan mulai melakukan update dan upgrade EDC agar lebih ramah terhadap QR Code, sehingga cukup dengan scan melalui HP, tanpa gesek kartu, maka bisa melakukan transaksi pembayaran.
Melalui Qris, konsumen bisa melakukan pembayaran dari berbagai macam alat transaksi elektronik seperti e-wallet, misalnya Dana, OVO, GoPay, ShopeePay, LinkAja, dll. Selain itu, Qris juga bisa memudahkan pengguna mobile banking, untuk melakukan transaksi pembayaran.