Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inklusi Keuangan di Sumbar Meningkat, OJK Optimistis Target 90 Persen Tercapai di 2022

Kepala OJK Provinsi Sumbar Yusri mengatakan semakin luasnya jangkauan inklusi keuangan maka akan berdampak bagi perekonomian.
Karyawan berada di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta, Jumat (17/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan berada di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta, Jumat (17/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, PADANG - Otoritas Jasa Keuangan menyebutkan inklusi keuangan di Provinsi Sumatra Barat hingga posisi Oktober 2022 telah mencapai 85 persen.

Kepala OJK Provinsi Sumbar Yusri mengatakan semakin luasnya jangkauan inklusi keuangan maka akan berdampak bagi perekonomian.

"Jadi berdasarkan studi empiris, inklusi keuangan berbanding lurus pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," katanya, Jumat (4/11/2022).

Dia menjelaskan bila inklusi keuangan individu meningkat, maka akan meningkat kesejahteraan masyarakat.

Apalagi inklusi keuangan mendapat perhatian melalui Perpres No.114/2020 yang menargetkan inklusi keuangan 2024 itu minimal berada di 90 persen.

"Artinya 90 persen masyarakat di Indonesia mendapat akses kekurangan," ungkapnya.

Yusri menyatakan inklusi keuangan dan literasi keuangan merupakan hal penting yang dilakukan, yang turut melibatkan lembaga keuangan baik bank maupun nonbank.

OJK mengatakan mungkin selama ini tingkat kejangkauan masih agak sulit, dan informasi yang belum menyeluruh. Namun sekarang OJK bersama berbagai pihak bahu membahu untuk menjangkau masyarakat lebih jauh, dan bahkan hingga ke perdesaan.

"Makanya inklusi kita tingkatkan, baik pasar modal, bank dan nonbank, atau perusahaan leasing," ujarnya.

Yusri menyebutkan dari survei yang dilakukan, inklusi keuangan di Sumbar tercapai 85 persen. Capaian tersebut meningkat jika dibandingkan tahun 2019 tercatat sebesar 76 persen.

"Saya optimis 2024 dapat tercapai target inklusi keuangan itu," tegasnya.

Menurutnya untuk mewujudkan 100 persen inklusi keuangan itu, OJK bersama-sama pihak bank maupun nonbank untuk menjangkau masyarakat di pedesaan.

Dia menjelaskan untuk di perdesaan itu, bisa bekerja sama dengan agen-agen laku pandai, sehingga dapat mendapat layanan inklusi keuangan.

"Seperti BRI telah punya agen di seluruh nagari di Sumbar. Artinya kita bisa berhubungan dengan masyarakat di perdesaan," ujarnya.

Yusri juga mengaku belum bisa menyampaikan data secara detail, 85 persen inklusi keuangan itu masyarakat berapa dan desa mana yang belum bisa terjangkau.

"Nanti akan kita sampaikan secara detail, bila telah mempunyai data yang detail dari hasil survei yang dilakukan," sebut Yusri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper