Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Supreme Energy Fokus Kelola 3 PLTP di Sumatra

PT Supreme Energy saat ini fokus dalam pengelolaan 3 pembangkit yang berlokasi di Sumatra.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, PEKANBARU -- PT Supreme Energy, perusahaan pemilik Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Tanah Air, saat ini fokus dalam pengelolaan 3 pembangkit yang berlokasi di Sumatra.

Presiden Direktur dan CEO Supreme Energy Nisriyanto menjelaskan kini perseroan sedang fokus mengelola 3 PLTP di Sumatra yaitu di Muara Laboh Sumbar, Rantau Dadap Sumsel, dan Rajabasa Lampung.

"Memang ada juga beberapa potensi di daerah lainnya di Indonesia termasuk Riau, kami sudah coba melakukan asesmen potensi itu sampai ke Jawa, Nusa Tenggara dan itu sudah berjalan. Tapi kini kami fokus di 3 PLTP yang sudah berjalan," ujarnya dalam konpers virtual bersama Bisnis, Kamis (3/11/2022).

Dia mengakui potensi daerah lain untuk panas bumi yang bisa digarap menjadi pembangkit listrik memang ada. Namun salah satu kendala atau hambatan yang dihadapi sebelum memutuskan membangun PLTP di suatu daerah.

Masalah dimaksud adalah kebijakan harga jual energi listrik PLTP yang belum mendukung, sehingga tidak semua wilayah dengan potensi panas bumi bisa dengan mudah digarap dan dikembangkan untuk usaha pembangkit listrik.

Pihaknya berharap pemerintah bisa menyiasati masalah ini, dengan menyiapkan regulasi pendukung dan tarif listrik lebih feasible. Dari upaya itu pihaknya menilai investasi bidang energi panas bumi akan menjadi semakin menarik, dan bisa mengundang para pengembang energi baru terbarukan itu datang dan menanamkan modalnya untuk membangun pembangkit.

"Kami melihat kedepannya dengan pengaturan pricing yang feasible pengembang bisa masuk lewat tender yang dibuka pemerintah di wilayah kerja panas bumi (WKP), nantinya akan dilihat menarik atau tidak untuk berinvestasi di sana," ujarnya.

Menurut data perusahaan, sejak akhir 2019, Supreme Energy telah mengoperasikan Pembangkit Listrik Panas Bumi Muara Laboh Unit-1 sebesar 86 MW yang dikelola oleh PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML) di Provinsi Sumatera Barat. SEML adalah perusahaan kerja sama antara Supreme Energy, ENGIE, dan Sumitomo Corporation. SEML akan meningkatkan kapasitas PLTP dengan tambahan sebesar 65 MW melalui pengembangan tahap II.

Kemudian Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) Rantau Dedap Tahap-1 dengan kapasitas 91.2 mega watt, dan telah dioperasikan pada 26 Desember 2021.

Selanjutnya yakni Pembangkit Listrik Panas Bumi Rajabasa 2x110 MW di Provinsi Lampung yang dikelola oleh PT Supreme Energy Rajabasa (SERB). SERB adalah perusahaan kerja sama antara Supreme Energy, ENGIE, dan Sumitomo Corporation.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper