Bisnis.com, BATUSANGKAR - Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat, mempertanyakan keseriusan investor asal Turki yang direncanakan akan mengelolah panas bumi di daerah itu melalui perusahaan PT Hitay Balai Kaba Energy.
Bupati Tanah Datar Eka Putra mengatakan telah melakukan pertemuan dengan pihak PT Hitay Balai Kaba Energy beberapa hari yang lalu di Jakarta. Pertemuan tersebut untuk mengetahui kelanjutan rencana eksplorasi panas bumi dari perusahaan asal Turki itu.
"Dari satu sisi kita menyambut baik rencana pelaksanaan Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi (PSPE) PT Hitay Balai Kaba Energy di kawasan Gunung Tandikat yang berada di kawasan Tanah Datar. Tapi kita ingin tahu, kelanjutannya seperti apa," katanya, Kamis (3/11/2022).
Menurutnya bila investasi pengelolaan panas bumi di Gunung Tandikek itu terwujud, tidak hanya mampu menjadi sumber energi listrik, tapi juga bakal memberikan dampak ekonomi bagi daerah.
Namun Eka berpesan, selama pelaksanaannya agar sesuai dengan peraturan dan aturan berlaku, sehingga tidak menimbulkan hal-hal negatif di kemudian hari.
"Saya ingin proyek pengelolaan panas bumi ini benar-benar memberikan dampak yang baik. Makanya saya juga mempertanyakan dampak terhadap lingkungan di sekitar," tegasnya.
Untuk itu, Eka menegaskan kalau PT Hitay Balai Kaba Energy memang serius, maka hal yang perlu dilakukan selanjutnya untuk mensosialisasikan kepada masyarakat tentang pemanfaatan panas bumi, serta menyampaikan terkait dampaknya.
Eka menyatakan sebelum pembangunan dimulai, masyarakat harus tahu dulu terkait aktivitas pengelolaan panas buminya.
"Makanya saya tanya kembali ke investornya. Jika serius, harus ada langkah sosialisasinya, seperti apakah aktivitas penambangan panas bumi nantinya, apakah akan mempengaruhi persediaan air permukaan untuk lahan pertanian masyarakat dan lainnya. Hal itu perlu," tegasnya.
Merespons dari pernyataan Pemkab Tanah Datar itu, melalui press release, Business Development Director PT Hitay Balai Kaba Energy Remzi Caner Yilmaz mengatakan pihaknya sangat serius untuk melakukan eksplorasi panas bumi yang ada di Gunung Tandikek tersebut.
"Jadi kekhawatiran dari bupati itu, bisa saya jawab, kalau eksplorasi panas bumi itu tidak akan mengganggu persediaan air permukaan yang digunakan masyarakat," ungkapnya.
Caner menyatakan dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang manfaat panas bumi dan dampaknya.
Menurutnya progres terkait rencana tersebut, saat ini dari PT Hitay Balai Kaba Energy telah melaksanakan penyelesaian Penugasan Survei Pendahuluan (PSP) sejak pada 2013-2014.
Lalu pada tahun 2019, PT Hitay menerima PSPE, namun akibat pandemi terjadi penghentian sementara dan 2022 telah dimulai kembali.
"Insya Allah akan dilaksanakan beberapa waktu ke depan di kawasan Gunung Tandikek Singgalang Kecamatan X Koto dengan potensi panas bumi unit 1 sebesar 20 MWe," jelas dia.
Dikatakannya sesuai PSPE itu, akan dilaksanakan kegiatan eksplorasi yakni survei geosains detail, pengeboran eksplorasi dan pengeboran pengembangan. Kemudian juga kegiatan studi kelayakan yakni, penilaian dampak lingkungan, studi kelayakan pembangkit listrik, uji buangan, penilaian reservoir dan studi serta uji lainnya.
"Kita survei topografi untuk merencanakan infrastruktur penunjang eksplorasi dan melakukan evaluasi terhadap fasilitas yang telah ada seperti jalan, jembatan, suplai air dan sebagainya," ujar dia.
Dia menyebutkan pihaknya juga akan bangun konstruksi dan infrastruktur yang difokuskan untuk pembangunan jalan lebih kurang 4,5 km, dan jembatan untuk akses kegiatan pengeboran eksplorasi serta beberapa kegiatan lainnya.