Bisnis.com, PEKANBARU - Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Provinsi Riau menganggarkan Rp5,2 miliar untuk kegiatan padat karya tahun ini.
Kepala Dinas PUPR-PKPP Riau M. Arief Setiawan menjelaskan anggaran tersebut merupakan 2 persen dari Dana Transfer Umum (DTU) untuk jaringan pengaman sosial, akibat dampak kenaikan inflasi dan kenaikan harga BBM.
"Anggaran padat karya lebih kurang sekitar Rp5,2 miliar," ujarnya Minggu (30/10/2022).
Dia mengatakan, anggaran tersebut untuk pekerjaan padat karya di jalan-jalan provinsi yang ditangani Unit Pelaksana Teknis (UPT) PUPR-PKPP Riau di kabupaten/kota.
Selain itu, lanjut Arief, kegiatan padat karya juga ada untuk pemukiman yang ditangani Bidang Perumahan Kawasan Pemukiman.
"Jadi drainase-drainase pemukiman dan pasar-pasar yang tidak ditangani pasukan kuning [petugas kebersihan[ Pemerintah Kota Pekanbaru, kami akan masuk. Untuk padat karya pemukiman ini kami hanya programkan di Pekanbaru," imbuhnya.
Kemudian kegiatan padat karya digunakan untuk penanganan daerah irigasi di Kabupaten Kampar dan Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing).
"Kegiatan padat karya ini pekerjanya dari warga sekitar. Dengan anggaran sebesar itu, maka akan banyak masyarakat terdampak inflasi dan kenaikan harga BBM subsidi yang akan terbantu," tandasnya.