Bisnis.com, PADANG - Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Barat saat ini tengah melakukan penyelidikan epidemiologi dan surveilans terkait penyakit gagal ginjal yang terjadi di daerah itu.
Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Lila Yanwar mengatakan penyelidikan epidemiologi dan surveilans itu dilakukan untuk mengetahui jejak medis konsumsi obat, hingga pola makan atau pola hidup keluarga dari pasien, serta berbagai hal lainnya. Sehingga bisa diketahui penyebab anak-anak itu terkena gagal ginjal.
Namun untuk kondisi sementara, 25 kasus gagal ginjal yang ditangani saat ini itu penyebabnya diduga bukan akibat minum obat sirop, karena dari keterangan keluarga pasien, anaknya tidak ada yang mengkonsumsi obat sirop. Tapi hal ini belum bisa finalkan, karena akan ada surveilans lebih lanjut.
"Ini baru data sementara, dan saya belum bisa menyampaikan hasil kesimpulannya. Karena hasil penyelidikan epidemiologi dan surveilans itu akan dirangkum di Kemenkes. Tapi untuk saat ini, memang kita tidak menemukan obat sirop yang menjadi penyebab 25 pasien itu diduga terkena penyakit gagal ginjal. Dugaan awal kita ya, tapi kita lihat nanti hasilnya," tegasnya, Senin (24/10/2022).
Lila menyatakan kondisi sementara itu, makanya Kemenkes sebelumnya tidak menyebutkan secara pasti bahwa penyakit gagal ginjal tersebut akibat obat sirop.
"Kemenkes menyatakan hentikan sementara waktu untuk obat sirop itu," katanya.
Untuk itu, Lila menegaskan nanti akan ada penyampaian lebih lengkap untuk mengetahui sebab anak atau pasien itu demam hingga dinyatakan terkena penyakit gagal ginjal.
"Kan penyelidikan epidemiologi dan surveilans lagi jalan, makanya belum kita dapatkan hasil kesimpulannya," sebut Lila.
Terkait kondisi kasus gagal ginjal, Dinkes Sumbar mencatat hingga 23 Oktober 2022 kemarin total kasus gagal ginjal yang ditangani sejumlah rumah sakit di Sumbar mencapai 25 pasien.
Melihat dari data terakhir yang dirilis pada hari Kamis (20/10) pekan lalu terdapat 22 kasus gagal ginjal. Data terbaru hingga Minggu (23/10) kemarin, terjadi penambahan 3 kasus lagi, sehingga kini total pasien yang ditangani mencapai 25 orang.
Dari 25 pasien itu, tidak semuanya dari Sumbar. Ada pasien rujukan dari Provinsi Jambi yakni sebanyak 4 orang dan kini dirawat di RSUP M Djamil Padang.
Lila menjelaskan saat ini untuk penanganan pasien gagal ginjal sebagian besar di RSUP M Djamil Padang dengan total pasien yang ditangani 23 pasien. Sedangkan sisanya ada satu pasien di RSUD Mentawai dan satu lagi di RSUD Rasidin Padang.
Dari 25 kasus itu, yang meninggal ada 13 kasus. Lalu ada 7 pasien saat ini di rawat di RSUP M Djamil Padang, dua pasien lagi di rumah sakit daerah, sedangkan sisanya dinyatakan sembuh dan yang rawat jalan.