Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siap-siap, Pengusaha India Bangun Pabrik Minyak Goreng di Riau

Investor India berencana membangun pabrik di Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB) di Kabupaten Siak, dan sedang menghitung berapa biaya investasinya.
Ilustrasi Refined, bleached, and deodorized (RBD) palm oil sebagai bahan baku minyak goreng/ The Edge Markets
Ilustrasi Refined, bleached, and deodorized (RBD) palm oil sebagai bahan baku minyak goreng/ The Edge Markets

Bisnis.com, PEKANBARU -- Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Riau menyatakan sudah ada pengusaha asal India yang ingin membangun pabrik minyak goreng dan turunan kelapa sawit lainnya. Diharapkan investasi itu dapat terealisasi pada tahun ini.

Kepala DPMPTSP Riau Helmi mengatakan pihaknya sudah berjumpa dengan pengusaha India itu, dan dari perbincangan sebelumnya diketahui negara di Asia Selatan tersebut selama ini bergantung kepada pasokan minyak goreng asal negeri jiran Malaysia.

"India penduduknya sekitar 1,2 miliar jiwa dan sekitar 60 persen penduduk membutuhkan minyak goreng. Tapi dari diskusi dengan pengusaha India itu mereka mendatangkan minyak goreng dari Malaysia. Karena itulah kami mengajak untuk menanamkan modalnya dan membangun industri hilir kelapa sawit dan minyak goreng di Riau," ujarnya, Selasa (4/10/2022).

Dari pertemuan sebelumnya, investor India berencana membangun pabrik di Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB) di Kabupaten Siak, dan sedang menghitung berapa biaya investasi yang harus dikeluarkan.

Helmi mengakui dengan masuknya investor tersebut, harga jual kelapa sawit di Riau diyakini akan semakin stabil karena akan menyerapkan hasil produksi tandan buah segar sawit petani setempat.

Kemudian pabrik nantinya juga akan menjalin kerja sama dengan koperasi atau kelompok tani sawit, sehingga perekonomian masyarakat Riau terutama yang bergerak di sektor perkebunan akan terjaga.

"Investor India ini sedang melakukan perhitungan, berapa biaya sewa tanah di kawasan industri, lalu berapa pajak yang harus dibayarkan seperti PBB untuk pembangunan pabriknya. Harapan kami tentu ada insentif yang diberikan agar investor semakin berminat," ujarnya.

Sementara itu terkait realisasi investasi, DPMPTSP Riau mencatat angka Rp44,4 triliun untuk periode Januari-Juni 2022, atau sudah sebesar 73,4 persen dari target sampai akhir 2022 yang senilai Rp60,46 triliun.

Helmi meyakini sisa nilai investasi yang sekitar Rp16 triliun lagi, dapat tercapai dengan sejumlah rencana dari para pengusaha dan investor yang ingin menanamkan modalnya. Diantaranya adalah investasi dari pabrik rayon dan pelabuhan oleh RAPP grup, yang diperkirakan angkanya bisa menutupi target tersebut.

Kemudian ada juga investasi dari pembangunan proyek strategis nasional atau PSN jalan tol Pekanbaru-Bangkinang dan Pekanbaru-Rengat serta Rengat-Jambi dari pemerintah pusat.

Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar menyatakan salah satu pendorong terus meningkatnya angka investasi di wilayah itu, karena situasi daerahnya aman dan kondusif.

"Kami bangga dan bahagia, provinsi Riau aman kondusif, sehingga pertumbuhan ekonomi Riau menggembirakan," ujarnya.

Menurutnya, dengan situasi daerah yang kondusif tersebut, maka saat ini Riau dapat berprestasi di bidang investasi. Bahkan setiap tahunnya investasi di Riau terus meningkat.

Dijelaskannya beberapa waktu lalu, pihaknya berjumpa dengan Menteri Investasi, karena melihat setiap tahun invetasi di Riau selalu capai target. Pemerintah pusat tahun ini menargetkan investasi Riau bisa meningkat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper