Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemda dan TPID Riau Bersama-sama Atasi Inflasi dari Bawang dan Cabai Merah

Penjabat Wali Kota Pekanbaru Muflihun telah menerbitkan surat edaran No 48/SE/2022 tentang Penanaman Cabai dan Bawang Merah serta Pemanfaatan Lahan Pekarangan.
Penjabat Wali Kota Pekanbaru Muflihun (kedua kiri) sedang meninjau harga cabai merah di pasar tradisional. /Istimewa
Penjabat Wali Kota Pekanbaru Muflihun (kedua kiri) sedang meninjau harga cabai merah di pasar tradisional. /Istimewa

Bisnis.com, PEKANBARU -- Pemerintah Kota Pekanbaru ikut mengambil peran dalam mengendalikan tingginya angka inflasi, yang salah satu penyebab utamanya adalah kenaikan harga komoditas pangan seperti cabai merah dan bawang merah.

Untuk itu, Penjabat Wali Kota Pekanbaru Muflihun telah menerbitkan surat edaran Nomor 48/SE/2022 tentang Penanaman Cabai dan Bawang Merah serta Pemanfaatan Lahan Pekarangan.

"SE ini merupakan tindak lanjut dari rakor virtual terkait pengendalian inflasi daerah. Karena itu perlu dilakukan mitigasi terhadap seluruh sektor sebagai respons atas penurunan aktivitas masyarakat yang ekonominya terdampak secara langsung," ujarnya, Kamis (8/9/2022).

Menurutnya pemda mengambil peran melalui gerakan mengajak pemanfaatan pekarangan ataupun lahan tersedia lainnya untuk menanam cabai dan bawang merah kepada seluruh Aparatur Sipil Negara dan masyarakat kota Pekanbaru.

Pada beleid ini, Pemkot Pekanbaru meminta kepada sejumlah pihak mulai dari pimpinan pemkot, camat dan lurah, ASN di lingkungan kerja pemkot, hingga jajaran RT dan RW untuk mendorong dan mengajak masyarakat dalam pemanfaatan lahan pekarangan dan kebun melalui penanaman cabai dan bawang merah serta kebutuhan konsumsi pangan rumah tangga lainnya.

Imbauan dan ajakan itu juga diharapkan dibuat dalam bentuk spanduk dan baliho di kantor kerja masing-masing. Kemudian kegiatan penanaman cabai dan bawang itu disebarluaskan melalui medsos masing-masing dan diharapkan saling memberikan respons positif.

Tidak hanya itu, Kepala Dinas Pendidikan juga diminta agar mengimbau sekolah-sekolah untuk ikut mengambil peran penanaman cabai dan bawang di lingkuntan pendidikan.

Sementara bagi masyarakat luas dan warga kota, untuk bisa mengoptimalkan lahan dan pekarangan masing-masing untuk bisa ditanam cabai dan bawang merah.

Dari data Dinas Ketahanan Pangan Pekanbaru, untuk komoditas cabai merah tingkat kebutuhannya adalah 123 ton sementara di sisi ketersediaan berjumlah 135 ton. Lalu untuk komoditas bawang merah tingkat kebutuhannya adalah 143 ton dan ketersediaannya adalah 157 ton.

Kemudian dari panel harga yang dibagikan di medsos Dinas Ketahanan Pangan Pekanbaru, tercatat di Pasar Cik Puan harga cabai saat ini seharga Rp106.000/kg untuk cabai merah keriting) dan Rp60.000/kg untuk cabai rawit hijau, sedangkan untuk bawang merah lokal harganya Rp26.000/kg.

"Untuk mengantisipasi kenaikan inflasi kedepannya, kami mengimbau dan mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan tidur dengan bercocok tanam seperti komoditi cabai dan sebagainya. Setidaknya bisa mengurangi belanja kebutuhan rumah tangga," ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pekanbaru Alek Kurniawan menyebutkan gerakan tersebut diharapkan mampu menjadi salah satu cara mengendalikan inflasi bahan pangan.

“SE Pj Wali Kota Pekanbaru sangat sesuai dengan kondisi terkini, tidak hanya di rumah pegawai negeri saja, gerakan ini juga digelar di instansi-instansi dan sekolah. Dengan upaya ini kebutuhan rumah tangga untuk cabai ataupun bawang merah nantinya diharapkan tercukupi dan anggaran yang seharusnya untuk beli cabai atau bawang dapat dialihkan ke kebutuhan lain," ujarnya.

Sementara itu Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau bersama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Riau terus berkomitmen untuk menjaga terkendalinya inflasi di wilayah Riau. Hal ini diwujudkan melalui “Launching Gerakan Menanam Cabai di Pekarangan dalam rangka Memperkuat Ketahanan Pangan Daerah”.

Gerakan Menanam Cabai di Pekarangan atau biasa disebut urban farming merupakan salah satu program utama TPID Provinsi Riau dalam rangka mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), yang dicanangkan oleh Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP). 

Program ini secara umum merupakan salah satu upaya TPID Provinsi Riau untuk meningkatkan produksi cabai di Riau, yang apabila dilakukan secara sungguh-sungguh dapat sedikit mengurangi ketergantungan dari daerah lain.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau, Muhamad Nur menjelaskan pada program ini, TPID Provinsi Riau melalui kolaborasi antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau bersama Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) akan membagikan sebanyak total 65.000 bibit cabai ke masyarakat, yang terbagi dalam golongan Aparatur Sipil Negara (ASN), Kelompok Wanita Tani (KWT), Kelompok Petani, dan kelompok masyarakat lainnya. 

Pada dasarnya program urban farming cabai ditujukan untuk menggaungkan kembali upaya peningkatan produksi dalam provinsi agar semua elemen dapat dilibatkan, karena sebelumnya program ini telah dijalankan oleh 200 KWT di Kota Pekanbaru. 

"Pembagian bibit cabai sejumlah 65.000 tersebut juga merupakan salah satu bentuk perayaan dan upaya bersama untuk memeriahkan Hari Jadi Provinsi Riau yang ke-65 tahun. Terangkai dengan program launching ini juga, TPID Provinsi Riau menggelar pasar murah sebagai bentuk konsistensi TPID dalam menjaga kestabilan harga pangan," ujar M. Nur.

Sebagai informasi, pada Juli 2022 inflasi Riau tercatat sebesar 0,83% (mtm) atau secara tahunan inflasi 7,04% (yoy). Angka ini lebih tinggi dari target inflasi nasional yang sebesar 3+1% (yoy), dan Provinsi Riau tercatat sebagai provinsi dengan angka inflasi tertinggi ke empat di Indonesia pada Juli 2022. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper