Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Angka Inflasi Tinggi, Kadin Riau Pertanyakan Kinerja TPID

Tingginya angka inflasi di Provinsi Riau, membuat stakeholder di Riau termasuk Kadin Provinsi Riau mempertanyakan kinerja TPID Riau.
Pedagang cabai melayani pembeli di salah satu pasar di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Eusebio Chysnamurti
Pedagang cabai melayani pembeli di salah satu pasar di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Eusebio Chysnamurti

Bisnis.com, PEKANBARU -- Tingginya angka inflasi di Provinsi Riau, membuat stakeholder di Riau termasuk Kadin Provinsi Riau mempertanyakan kinerja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Riau.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Juli 2022, Riau mengalami inflasi sebesar 0,83 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,37. Dengan besaran inflasi itu, inflasi tahun kalender (Januari-Juli) 2022 Riau sebesar 6,17 persen dan inflasi tahun ke tahun (Juli 2021-Juli 2022) Riau sebesar 7,04 persen.

Ketua Umum Kadin Provinsi Riau Juni Rachman mengkritik kinerja TPID Riau yang mewacanakan program menanam cabai, agar Riau tidak menggantungkan komoditi ini kepada provinsi lain sehingga dapat menekan angka inflasi Riau.

"Jika tingginya angka inflasi Riau disebabkan melonjaknya komoditi cabai karena bergantung kepada provinsi lain, bagaimana dengan provinsi Sumbar yang angka inflasinya juga tinggi, sedangkan provinsi tersebut sudah dikenal sebagai daerah produsen komoditi cabai," ujarnya Jumat (26/8/2022).

Menurutnya inflasi adalah sebuah keadaan perekonomian di sebuah negara atau daerah, dimana terjadinya kecenderungan terhadap kenaikan harga jasa dan barang secara umum. Hal itu terjadi dalam waktu yang panjang dan keadaan seperti itu terjadi karena tidak seimbangnya barang dan arus uang yang beredar. Dia mengakui sebenarnya inflasi adalah sebuah gejala ekonomi yang tidak mungkin dihilangkan dengan tuntas.

Dia menilai upaya pengendalian inflasi Riau tidak bisa dilakukan secara eksklusif dan reaktif, tapi harusnya melalui penyusunan perencanaan strategis yang terintegrasi dengan melibatkan multi stakeholder secara inklusif dan kolaboratif.

"Proses pengendalian inflasi mesti diupayakan dengan mengidentifikasi penyebab dan jenis inflasi yang terjadi di Riau dan selanjutnya dilakukan analisis dan penyusunan perencanaan strategis yang menjadi acuan pelaksanaan, pemantauan dan evaluasinya," ujarnya.

Sebelumnya Gubernur Riau, Syamsuar, melakukan upaya untuk menurunkan inflasi di Provinsi Riau, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. Salah satunya dengan mengadakan operasi pasar di Kabupaten Kota yang inflasinya cukup tinggi. Operasi pasar pertama diadakan di Kandis Selatan, Kabupaten Siak, Jumat (19/8/2022).

“Kita hari ini mengadakan operasi pasar, termasuk di Pekanbaru juga sudah kita jalankan. Insha Allah di Dumai, nanti juga menyusul di daerah lainnya Tembilahan. Dimana inflasi yang tinggi kita masuk, dalam rangka menurunkan inflasi,” ujarnya usai meninjau operasi pasar di Kandis, bersama Bupati Siak, Alfredi, dan Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi dan UMKM, Taufik OH.

Pada kesempatan tersebut, Syamsuar mengajak masyarakat Riau untuk bisa secara bersama menanam cabai di halaman rumah, maupun di ladang-ladang dan perkebunan. Dengan semakin banyaknya menanam cabai, maka akan meringankan masyarakat untuk tidak membeli cabai yang saat ini harga cukup tinggi.

“Jadi dengan menanam kita harapkan bisa menurunkan harga kebutuhan pangan, dan juga kita harapkan menurunkan inflasi, sesuai arahan Presiden inflasi dibawah 5 persen. Target ini bisa berbulan, bisa akhir tahun. Tapi inilah kerja nyata."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper