Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Titik Panas di Sumut Meningkat 942 Persen, Kebakaran Hutan Terluas Melanda Samosir

Titik panas atau hotspot tercatat melonjak 50 titik dengan luas kebakaran mencapai 506 hektare. Beberapa di antaranya diduga sengaja dibakar oleh oknum.
Kebakaran hutan di Kabupaten Samosir, Sumut, belum lama ini. / Istimewa
Kebakaran hutan di Kabupaten Samosir, Sumut, belum lama ini. / Istimewa

Bisnis.com, MEDAN - Belakangan ini, intensitas kebakaran hutan dan lahan di Sumatra Utara (Sumut) meningkat signifikan.

Kabupaten Samosir menjadi daerah dengan tingkat kebakaran yang paling parah. Titik panas atau hotspot tercatat melonjak 50 titik dengan luas kebakaran mencapai 506 hektare. Beberapa di antaranya diduga sengaja dibakar oleh oknum.

"Berdasarkan data satelit yang ada, titik hotspot yang di Kabupaten Samosir sampai Hari Selasa (9/8/2022) berjumlah 50 titik hotspot dengan luas terbakar sekitar 506 hektare," ujar Kepala Dinas Kehutanan Pemprov Sumut Herianto kepada Bisnis, Jumat (12/8/2022).

Menurut Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, terjadi peningkatan jumlah hotspot yang signifikan sejak sebulan terakhir.

Pada Juni 2022 lalu, titik hotspot hanya tercatat 14 titik. Jumlahnya kemudian meningkat 146 titik pada Juli 2022. Dengan kata lain, terjadi peningkatan sebesar 942 persen.

Kurun Januari - Juli 2022, terdapat beberapa daerah yang memiliki jumlah titik hotspot terbanyak di Sumut. Antara lain Kabupaten Tapanuli Utara dengan 37 titik, Kabupaten Tapanuli Tengah dengan 23 titik, Kabupaten Labuhan Batu dengan 20 titik, Kabupaten Toba dengan 18 titik, Kabupaten Tapanuli Selatan dengan lima titik dan Kabupaten Samosir.

"Bahkan beberapa hari yang lalu pada tanggal 5 - 9 Agustus 2022 telah terjadi kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Samosir dengan hotspot sejumlah 46 titik dan area yang terbakar seluas 392 hektare," ujar Edy pada Apel Kesiapan Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan di Pangkalan Udara Soewondo, Kota Medan, Jumat (12/8/2022).

Edy mengatakan, Sumut memiliki kawasan hutan seluas 3,7 juta hektare dan lahan gambut seluas 261 ribu hektare. Untuk itu, Edy meminta semua pihak serius mencegah bencana kebakaran meluas.

"Ini penting, para pemangku kepentingan dan seluruh pihak terkait harus siap siaga dan meningkatkan kewaspadaan. Lakukan pencegahan, jangan sampai ada lagi titik api," ujar Edy.

Sementara itu, Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak menjelaskan bahwa pihaknya kini memanfaatkan aplikasi Lancang Kuning untuk mendeteksi potensi titik api di Sumut.

Sejauh ini sudah terdapat 11 orang yang ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus kebakaran hutan dan lahan.

"Kami juga melakukan penegakan hukum, namun itu jalan terakhir. Bila dilakukan dengan sengaja melakukan pembakaran lahan, maka segera kami tindak. Saat ini ada 11 tersangka yang diproses," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper