Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumut Berpeluang Cetak Deflasi pada Agustus 2022, Ini Kata Akademisi

Sumut berpotensi deflasi 0,5 persen pada bulan ini. Deflasi diprediksi juga akan berlanjut hingga September 2022 mendatang.
Pedagang cabai melayani pembeli./Bisnis-Eusebio Chysnamurti
Pedagang cabai melayani pembeli./Bisnis-Eusebio Chysnamurti

Bisnis.com, MEDAN — Sumatra Utara (Sumut) diperkirakan mengalami deflasi pada Agustus 2022 di tengah penurunan drastis harga cabai dan bawang.

Pengamat ekonomi asal Universitas Islam Sumatera Utara Gunawan Benjamin, mengatakan Sumut berpotensi deflasi 0,5 persen pada bulan ini. Deflasi diprediksi juga akan berlanjut hingga September 2022 mendatang.

"Sumut akan rehat sejenak dari tren kenaikan laju inflasi. Bahkan di Bulan September juga berpeluang mencetak deflasi," kata Gunawan, Rabu (3/8/2022).

Saat ini, harga cabai rawit di Kota Medan, Sumut, sekitar Rp35.500 per kilogram. Pada akhir Juni hingga awal Juli 2022 lalu, harganya sempat mencapai Rp100.000 per kilogram.

Sementara itu, harga cabai merah masih terus mengalami fluktuasi. Setelah memperlihatkan tren penurunan, harganya tiba-tiba kembali mengalami kenaikan pada Senin (1/8/2022) lalu menjadi Rp100.000 per kilogram. Namun kenaikan itu hanya sesaat dan kembali turun keesokan hari. Kini, harga cabai merah di Kota Medan sekitar Rp95.000 per kilogram.

Gunawan memprediksi harga cabai merah akan terus mengalami penurunan pada bulan ini seiring masa panen raya. Harganya diperkirakan akan turun hingga rentang Rp50.000 - Rp70.000 per kilogram.

Sementara ini, bawang merah di Kota Medan sudah seharga Rp35.000 per kilogram. Harganya turun signifikan dibanding bulan lalu yang masih sekitar Rp60.000 per kilogram.

"Jika skenario harga yang saya sebutkan tadi benar-benar terealisasi, maka Sumut berpeluang mencetak deflasi di Bulan Agustus sebesar 0,5 persen," kata Gunawan.

Pada Juli 2022 lalu, Sumut mengalami inflasi sebesar 0,31 persen. Secara tahunan atau year on year (YoY), laju inflasi Sumut tercatat sebesar 5,62 persen, masih tetap bertengger di atas inflasi nasional. Sedangkan secara tahun kalender, inflasinya sudah mencapai 4,50 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Nurul Hasanudin mengatakan, inflasi tahunan di Sumut mesti jadi perhatian. Apalagi tingkatnya konsisten berada di atas nasional sejak beberapa bulan terakhir.

"Kalau kita lihat trennya, di sini kita perlu memberi perhatian terkait dengan tren inflasi secara year on year di mana kita sudah mencapai 5,62 persen. Ini lebih tinggi dari tren nasional yang mencapai 4,94 persen," kata Nurul, Senin (1/8/2022).

Pada Juli 2022, lima kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sumut kompak mengalami inflasi. Kota Sibolga mengalami inflasi sebesar 1,07 persen, Kota Medan sebesar 0,27 persen, Kota Pematang Siantar sebesar 0,04 persen, Kota Gunung Sitoli sebesar 1,81 persen dan Kota Padang Sidempuan sebesar 0,59 persen.

Menurut Nurul, pengendalian inflasi mesti bergerak efektif melakukan pengawalan. Masih tersisa waktu lima bulan lagi untuk menjaga laju inflasi di Sumut berada pada sasaran atau target inflasi nasional, yakni 3 ± 1 persen pada 2022.

\

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper