Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peran Penggarap di Balik Heboh Konversi Lahan Teh Sidamanik Jadi Kebun Sawit PTPN IV

Senior Executive Vice President (SEVP) Operation I PTPN IV Fauzi Omar mendeteksi keterlibatan penggarap di balik ribut-ribut isu konversi lahan perkebunan teh menjadi kelapa sawit di Bah Butong, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara.
Ilustrasi / Antara
Ilustrasi / Antara

Bisnis.com, MEDAN - Senior Executive Vice President (SEVP) Operation I PTPN IV Fauzi Omar mendeteksi keterlibatan penggarap di balik ribut-ribut isu konversi lahan perkebunan teh menjadi kelapa sawit di Bah Butong, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara.

Fauzi menuding penggarap sengaja menyebarkan informasi bohong sehingga memprovokasi warga.

Sebab, PTPN IV tidak pernah berencana untuk membabat habis perkebunan teh Sidamanik yang selama ini telah tersohor di mata wisatawan.

Menurut Fauzi, PTPN IV ingin menyelamatkan aset lahan seluas 257 hektare yang selama ini dikelola oleh sejumlah penggarap. Dalam prosesnya, perusahaan telah menyurati mereka berulang kali agar mengosongkan lokasi.

Beberapa waktu lalu, sejumlah unit alat berat diterjunkan untuk meratakan tanah yang selama ini telah ditanami dengan berbagai tumbuhan oleh penggarap.

Nantinya, lahan itu akan ditanami oleh PTPN IV dengan kelapa sawit. Persoalannya, lokasi lahan berada tak jauh dari kebun teh. Sehingga banyak yang keliru dan menuding PTPN IV hendak mengubah kebun teh tersebut menjadi kebun kelapa sawit.

"Yang jadi masalah, lokasinya berada dekat teh. Dianggap orang ini konversi, padahal ini penyelamatan aset. Begitu dimasukkan alat berat, otomatis mereka tidak bisa menggarap lagi. Penggarap inilah yang ribut ngomong ke sana-sini," kata Fauzi, Rabu (22/6/2022).

Fauzi mengatakan, lahan seluas 257 hektare yang akan ditanami kelapa sawit merupakan bagian dari aset lahan seluas sekitar 500 hektare yang selama ini tidak dikelola oleh PTPN IV.

Pembiaran menyebabkan lahan ditumbuhi berbagai semak dan pepohonan sehingga nyaris kembali menjadi hutan. Kondisi tersebut telah berlangsung lama. Dan celah inilah yang dimanfaatkan oleh para penggarap sejak 10 tahun lalu.

"Yang 257 hektare akan kami tanam sawit. Selebihnya akan dibiarkan jadi hutan untuk keperluan RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil)," kata Fauzi.

Fauzi mengatakan, PTPN IV tidak mungkin melakukan konversi kebun teh menjadi kelapa sawit dalam waktu dekat. Apalagi saat ini perusahaan tengah berupaya mengembangkan produksi teh mereka di tengah pasar.

Menurut Fauzi, PTPN IV kini memiliki 6.373 hektare areal perkebunan teh di Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara. Lokasinya tersebar di Sidamanik, Bah Butong dan Tobasari.

"Ini ada yang kepentingan pribadinya terganggu. Jadi memprovokasi yang lain," kata dia.

Seperti diketahui, sejumlah kalangan menyampaikan penolakan terhadap konversi kebun teh PTPN IV di Bah Butong, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara.

Kalangan yang dimaksud merupakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), organisasi kemasyarakatan hingga legislatif daerah.

Dari elemen masyarakat, setidaknya terdapat LSM yang menolak. Antara lain Partuha Maujana Simalungun (PMS), Komite Nasional Pemuda Simalungun (KNPSI), Ikatan Keluarga Islam Simalungun (IKEIS).

Kemudian Majelis Kebudayaan Simalungun (MKSI), Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Simalungun (Gemapsi), Bina Daya Sejahtera Simalungun (Bidadesi) dan Gerakan Peduli Simalungun (GPS).

Mereka melayangkan protes melalui surat kepada pemerintah. Termasuk ke Presiden Joko Widodo beserta jajaran kementeriannya.

Terdapat sejumlah alasan yang melandasi penolakan ini. Selain merusak ikon daerah sejak zaman kolonial, mengubah kebun teh Bah Butong menjadi kelapa sawit juga berpotensi menimbulkan bencana banjir.

"Saat ini infrastruktur jalan provinsi telah rusak parah di atas 90 persen akibat banjir yang datang dari areal perkebunan kelapa sawit Unit Marjandi," ujar Sekretaris PMS Lisman Saragih, Jumat (17/6/2022) lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper