Bisnis.com, PALEMBANG – Asosiasi E-Commerce Indonesia atau idEA mendorong pelaku UMKM di Sumatra Selatan untuk bangkit setelah dihantam pandemi Covid-19 dengan menyelami pemasaran digital.
Praktisi idEA, Tommy Arno “Funz”, mengatakan di dalam dunia internet marketing terdapat dua pasar yang paling mudah untuk dikuasai, yaitu media sosial dan market place (loka pasar).
“Salah satu strategi yang bisa diterapkan pelaku UMKM adalah UTDT,” katanya dalam webinar bertajuk Peh Bejajo Online (Ayo Berjualan Online), yang diselenggarakan Bank Indonesia Perwakilan Sumatra Selatan (BI Sumsel), Senin (13/6/2022).
Tommy memaparkan UDTD merupakan singkatan dari username, title, description, tag/hastag.
Menurut dia, username atau nama pengguna menjadi gerbang utama bagi calon pelanggan.
“Memilih username itu harus memiliki unsur besar, luas, dan umum agar mudah dicapai oleh target pasar,” katanya.
Tak hanya itu, kata Tommy, pelaku UMKM di Sumsel juga perlu melakukan riset pasar terlebih dahulu.
“Riset produk ini supaya kita mengetahui kebutuhan pasar terhadap produk kita. Kan kita [jualannya] akan jadi lebih enak, jika kita berjualan kepada orang-orang yang membutuhkan,” jelasnya.
Untuk mengoptimalkan kegiatan berjualan, Tommy juga membagikan waktu kapan saja yang efektif digunakan para UMKM untuk mengunggah jualan dan menarik interaksi calon pelanggan di media sosial. Tommy menyebut jadwal tersebut dengan jam kepo dan scroll sosmed.
Untuk jam pertama dimulai pada pukul 05.00 WIB-08.00 WIB, kemudian jam kedua pada 11.00 WIB-14.00 WIB, dan terakhir pada 17.00-20.00 WIB. Terkhusus produk anak muda memiliki waktu yang sedikit larut yaitu pada pukul 23.00 WIB-02.00 WIB.
Diketahui, Tommy sendiri sudah memulai kegiatan berjualan online khususnya di dalam dunia kuliner. (M05)
