Bisnis.com, PADANG - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) akan mendatangkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari Provinsi Bengkulu untuk membantu proses pembebasan lahan proyek jalan tol Padang - Pekanbaru, Seksi Padang - Sicincin, Sumatra Barat.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan Kementerian ATR/BPN Embun Sari mengatakan saat ini pekerjaan tim Panitia Pengadaan Tanah (P2T) di Sumbar terbilang overload, sehingga penting untuk menambah tenaga, agar persoalan pembebasan lahan jalan tol di wilayah Kabupaten Padang Pariaman segera diselesaikan.
"Untuk memeriksa berkas-berkas itu butuh kehati-hatian, sementara yang ada saat ini sudah bekerja siang dan malam, overload kerjanya. Jadi kita akan tambah tenaga, dan untuk P2T itu kemungkinan dari BPN Padang," katanya usai rapat bersama Pemprov Sumbar, PT Hutama Karya, BPK, Polri, dan pihak lainnya di Padang, Senin (6/6/2022).
Apalagi saat ini ada tiga orang staf BPN yang memilih mundur untuk mengurus soal pembebasan lahan jalan tol. "Artinya kita kekurangan petugas. Padahal kita ingin pembebasan lahan jalan tol di wilayah Padang Pariaman segera tuntas," ujarnya.
Diakuinya bahwa mundurnya tiga orang staf BPN itu, karena merasa khawatir bakal terjerat persoalan hukum.
Hal tersebut menyikapi adanya persoalan hukum yang terjadi pada pembebasan lahan jalan tol di wilayah Kabupaten Padang Pariaman, dimana Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumbar telah menetapkan 12 tersangka kasus dugaan korupsi soal pembayaran ganti rugi lahan jalan tol Padang - Sicincin.
"Jadi solusi dari hal itu, kita berencana untuk memperbantukan PPK Bengkulu ke Sumbar, dengan demikian P2T pun jadi terbantu, sehingga persoalan pembebasan lahan jalan tol bisa segera dituntaskan," tegasnya.
Apalagi Pemprov Sumbar telah menetapkan target pembebasan lahan jalan tol di Padang Pariaman tuntas Juli 2022 ini, kata Embun, jadi perlu diperkuat dari segi petugasnya, sehingga kinerja bisa lebih optimal.
"Kita tambah tenaga petugasnya. Karena yang bekerja saat ini sudah luar biasa. Kalau banyak orang, mungkin tidak terlalu capek, dan kinerja bisa lebih cepat dan optimal," ungkapnya.
Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian ATR/BPN Sunraizal juga mengatakan persoalan yang tengah dihadapi dalam pembebasan lahan jalan tol di Padang Pariaman sebenarnya hanya soal koordinasi saja.
Dia mengatakan koordinasi yang tergabung dalam tim harus lebih baik lagi, dan bisa memastikan mana data yang benar atau clear, serta mana data yang perlu dipastikan kembali. Sehingga tidak ada persoalan hukum di kemudian harinya.
"Saya melihat, yang kurang satu sebenarnya, yaitu koordinasi saja. Jadi bisa di cek mana data yang benar, mana yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Jadi mudah-mudahan target Juli 2022 ini benar-benar tercapai," harapnya.
Dikatakannya kendati Sumbar terbilang berjalan lamban dalam persoalan pembebasan lahan, sehingga pengerjaan pun jadi terganggu. Pemerintah pusat masih memberikan dukungan, supaya kendala yang dihadapi segera diselesaikan.
"Kita upayakan Juli 2022 ini pembebasan lahan Seksi Padang - Sicincin itu selesai. Cukup untuk Padang - Sicincin itu dulu. Jadi mari sama-sama bekerja, supaya koordinasi lebih cepat," tegasnya.
Sunraizal menegaskan untuk saat ini pemerintah memastikan proyek jalan tol di Sumbar tetap jalan dan lanjut. "Jika tidak bisa terwujud Juli 2022 nanti, kita evaluasi lagi, dan lanjut lagi," sebut dia.
Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy mengatakan dengan telah ditetapkannya target pembebasan lahan jalan tol Seksi Padang - Sicincin itu, maka Pemprov Sumbar bersama tim akan berupaya agar Juli seluruh lahan telah bebas.
Dia berharap target yang telah ditetapkan kali ini, bisa berjalan sesuai rencana. Sehingga PT Hutama Karya bisa melanjutkan pengerjaan pembangunan jalan tol di wilayah Kabupaten Padang Pariaman itu.
Mengingat lahan jalan tol terus diupayakan untuk dibebaskan, Audy mengklaim pengerjaan di lokasi proyek hingga saat ini masih tetap jalan. "Saat ini proyek itu tidak terhenti, tetap jalan terus, beban kerja mungkin berkurang," katanya.
Sementara itu, terkait progres pengerjaan jalan tol Seksi Padang - Sicincin, ruas Padang - Pekanbaru, hingga saat ini belum diketahui pasti.
PT Hutama Karya yang turut hadir dalam rapat bersama Kementerian ATR/BPN dan Pemprov Sumbar itu enggan berkomentar ketika ditemui awak media.
"Saya silent (menirukan gaya mengunci mulut)," kata Project Director Jalan Tol Padang - Sicincin PT Hutama Karya, Marthen Robert Singal, kepada awak media di Padang. (k56)