Bisnis.com, PALEMBANG – Pemerintah mencatat serapan APBN lewat belanja di Sumatra Selatan per April 2022 senilai Rp11,69 triliun atau lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Sumatra Selatan (DJPb) Sumsel Lydia K. Christianty mengatakan rendahnya belanja negara itu terjadi di pos belanja barang dan belanja modal.
“Realisasi belanja barang sedikit lebih rendah dibandingkan tahun lalu,begitu pula belanja modal,” katanya, Selasa (31/5/2022).
Adapun realisasi belanja modal senilai Rp637 miliar atau merosot sebesar 45,55% dibandingkan tahun lalu.
Menurut Lydia, penyebab turunnya jenis belanja itu lantaran adanya automatic adjustment dan blokir.
“Ditambah proses pengadaan masih dalam proses lelang. Dan satuan kerja kementerian/lembaga (K/L) yang masih menunggu petunjuk teknis,” ujarnya.
Sementara untuk belanja barang tercatat senilai Rp1,17 triliun. Pihaknya menilai, belanja barang cenderung rendah lantaran momen bulan Ramadhan.
Demikian pula dengan belanja transfer keuangan dan dana desa (TKDD). Pada tahun ini, realisasi belanja transer dari pemerintah pusat tersebut turun 1,52% atau Rp126,64 miliar.
“Turunnya realisasi dari pos DAK Fisik karena masih dalam tahapan pengadaan. Sementara dari Dana Desa juga masih dalam tahapan penetapan APBDes dan proses perekaman KPM,” jelas Lydia.
Lydia menambahkan serapan belanja yang meningkat signifikan terjadi di pos belanja pegawai.
“Implementasi kebijakan pemerintah terkait pembayaran THR menjadi kontributor terbesar dalam belanja pegawai,” katanya.
Adapun realisasi belanja pegawai mencapai Rp1,68 triliun atau tumbuh 19 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp1,41 triliun.