Bisnis.com, DELI SERDANG - PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) membagikan dividen tunai senilai Rp190 miliar kepada 3.800.000.310 saham beredar atau Rp50 per lembar saham.
Keputusan ini diambil pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan 2022 yang digelar di Prime Plaza Hotel Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Senin (30/5/2022).
Menurut Presiden Direktur MARK Ridwan Goh, dividen tunai tersebut adalah representasi 48,46 persen dari laba bersih tahun berjalan 2021 yang mencapai Rp392,15 miliar.
Ridwan mengatakan, pembagian dividen tunai merupakan bentuk apresiasi perusahaan kepada seluruh pemegang saham. Pembagian dividen merupakan tahun ke empat bagi MARK setelah resmi Initial Public Offering (IPO) pada 2017 silam.
Pada tahun ini, persentase dividen yang dibagikan tercatat lebih besar seiring pencapaian laba bersih yang diraup MARK.
"Manajemen MARK telah berkomitmen untuk memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, antara lain dengan mengusulkan dividen tunai setiap tahunnya," ujar Ridwan.
Baca Juga
Selain dividen, terdapat berbagai hasil lain yang diperoleh pada RUPS Tahunan MARK kali ini. Antara lain menerima baik dan menyetujui Laporan Tahunan Konsolidasian MARK dan Entitas Anak untuk tahun buku 2021. Termasuk Laporan Tahunan Direksi dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris.
Di samping itu, agenda RUPS ini juga membahas pengangkatan kembali susunan direksi dan dewan komisaris perseroan untuk periode 2022 - 2027.
Ridwan Goh tetap menjabat sebagai Presiden Direktur MARK, Sutiyoso bin Risman sebagai direktur, Cahaya Dewi Br Surbakti sebagai direktur independen, Chin Kien Ping sebagai presiden komisaris dan Dompak Pasaribu sebagai komisaris independen.
Kinerja 2021
Ridwan mengatakan, MARK berhasil menjaga tingkat efisiensi serta mempertahankan kualitas produk sesuai permintaan pelanggan.
Keberhasilan itu tercermin dari kenaikan laba kotor MARK sebesar 156 persen (yoy) dengan nilai mencapai Rp606,61 miliar.
Ridwan tak menampik kinerja memuaskan perseroan pada 2021 tak lepas dari pandemi Covid-19.
"Gaya hidup baru akan pentingnya kesehatan mendongkrak penjualan sarung tangan. Sehingga cetakan sarung tangan menjadi peranan penting dalam produksi sarung tangan," ujar Ridwan.
Pada 2021, MARK meraup laba bersih mencapai Rp392,15 miliar. Laba ini meningkat 172 persen (yoy) dibanding laba bersih 2020 yang senilai Rp144,19 miliar.
Ridwan menjelaskan, perolehan laba bersih 2021 juga dipengaruhi oleh kenaikan penjualan senilai Rp1,19 triliun atau meningkat 111 persen (yoy) dibanding 2020, yaitu senilai Rp565,44 miliar.
Pertumbuhan kinerja operasional 2021 juga berjalan seiring peningkatan kinerja keuangan. Seperti diketahui, total aset MARK tercatat meningkat 49,8 persen (yoy) menjadi Rp1,078 triliun per 31 Desember 2021. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu, nilainya berjumlah Rp719,72 miliar.